Lampung Usulkan 31 Ribu Vaksin Tahap II
Wartawan Dijadwal Masuk Vaksinasi Tahap II
Mulai hari ini distribusi vaksin Covid-19, CoronaVac tahap pertama kembali didistribusikan ke 12 kabupaten di Lampung yang belum menerima vaksin tersebut, beberapa kabupaten seperti Lampung Selatan bahkan telah memulai vaksinasi, Selasa (19/1). Untuk selanjutnya, vaksinasi dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Saat ini, Dinkes Provinsi Lampung kini juga tengah menunggu datangnya 31 ribu yang sebelumnya telah diusulkan ke Kementerian Kesehatan. \"Kita telah mengusulkan tambahan dosis yang diajukan ke Kemenkes, insya Allah akan datang 20 atau 21 Januari itu jumlahnya sekitar 31 ribu dosis. Ini untuk tahap kedua,\" jelas Reihana. Untuk tahap satu sendiri Reihana mengatakan ada kekurangan sekitar 4000 dosis yang akan digunakan sebagai booster, atau pemberian vaksin ulangan pada tahap satu. Reihana mengatakan, pihaknya sudah meminta tambahan untuk kekurangan tersebut. Rencananya, vaksinasi tahap kedua ini akan diberikan kepada masyarakat yang memberikan pelayanan publik. Reihana menginginkan, media dalam hal ini jurnalis atau wartawan juga bisa mendapatkan vaksin tersebut. \"Di Lampung sudah banyak sekali yang meminta di hotline, kapan saya divaksin. Saya hanya bisa bilang sabar, dan untuk tahap ke dua (vaksinnya) untuk masyarakat yang melakukan pelayanan publik termasuk rekan-rekan media saya juga minta dimasukan, karena membantu pelayanan publik juga,\" jelasnya. Disisi lain, Platform digital yang menyajikan informasi dan data seputar Covid-19 Indonesia yaitu Pandemic Talks, memposting di akun Instagramnya @pandemictalks, pada ini (19/1) mengenai \'Lampung Siaga Satu Geh!\'. Postingan yang memiliki sembilan Slate foto tersebut sampai Selasa (19/1) pukul 18.56 wib mendapat like 6.937 dan sebanyak 617 komentar tersebut, juga membahas langkah-langkah yang harus di Lakukan Lampung. Langkah untuk pemerintah provinsi dan daerah. Pertama, Tingkatkan Tracking sesuai standar WHO agar kontak erat dapat segera diisolasi sehingga tidak menjadi penyebar virus. Kedua, Transparasi data testing. Karena data testing akan berguna sebagai alat bagi masyarakat Lampung untuk mengetahui kesungguhan pemda dalam menangani pandemi. Ketiga, membuat kebijakan-kebijakan strategis seperti melarang atau denda keramaian pelanggar protokol kesehatan. Keempat, komonikasi kritis dari pihak otoritas yang jujur, transparan dan menggunakan data saintifik yang sesuai dan menyeluruh sebagai acuan. Kelima, perhatikan kapasitas health system untuk pasien Covid-19 dan non Covid-19. Ditanya mengenai informasi yang diupload akun @pandemictalks, Reihana Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Provinsi Lampung menerangkan membaca informasi tersebut baru dari salah satu mediaonline. Namun, dari kelima langkah yang diterangkan di akun @pandemictalks telah dilaksanakan oleh Provinsi Lampung. Pertama, mengenai Tracking sesuai standar WHO, Reihana menerangkan standar WHO satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan tracking ke 30 orang. \"Untuk dikita sendiri satu orang terkonfirmasi Positif Covid-19, kami melakukan tracking bisa sampai 200 orang,\" ujarnya, Selasa (19/1). Kedua mengenai Transparasi data testing, menurutnya telah dilakukan dan semua ditempel di papan informasi Posko Satgas Covid-19 Provinsi Lampung. Ketiga, membuat kebijakan-kebijakan strategis seperti melarang atau denda keramaian, Reihana menerangkan telah ada Perdanya. \"Keempat, mengenai komonikasi kritis dari pihak otoritas. Kita sudah melakukan komunikasi kritis cuma masyarakat kadang-kadang sulit menerima. Contoh sudah kita komunikasi kritis tapi masih pergi ke ke cafe dan lainya,\" ungkanya. Terkahir mengenai perhatikan kapasitas health system untuk pasien Covid-19 dan non Covid-19. Pihaknya mengaku telah melakukannya. \"Ada isolasi mandiri, ada karantina. Harus tahu isolasi mandiri untuk orang OTG, kalau karantina yang kontak erat, sudah ada semua daerah punya tempat isolasi mandiri,\" terangnya. (rnn)Sumber: