Reka Ulang Kasus Pembunuhan Sabilal Gibran Batal Digelar
KALIANDA – Rencana aparat kepolisian Polsek Kalianda menggelar rekontruksi aksi pembunuhan terhadap korban Sabilal Gibran (13) batal digelar. Informasinya, pembatalan reka ulang kasus pembunuhan terhadap korban yang masih dibawah umur itu karena Kapolres Lampung Selatan AKBP. Adi Ferdian Saputra tidak bisa menyaksikan proses reka ulang tersebut. Khawatir terjadi amuk massa, aparat kepolisian melakukan penjagaan ketat terhadap rumah keluarga OK (15), pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan korban Sabilal Gibran (13), Kamis sore (2/6). Penjagaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindakan provokatif yang dilakukan sejumlah massa. Pantauan Radar Lamsel, sekitar pukul 16.00 WIB, kemarin, kediaman OK yang berada di Dusun Candigirang, Kelurahan Wayurang, Kecamatan Kalianda berada dalam pengawasan aparat kepolisian setempat. Satu unit mobil patroli terparkir dihalaman depan rumah pelaku, sementara puluhan warga terlihat berkumpul disekitar lokasi tersebut. Kanit Reskrim Polsek Kalianda Aiptu. Hadi Effendi mengatakan, pengamanan rumah pelaku pembunuhan korban Sabilal Gibran dilakukan untuk mencegah adanya tindakan provokatif massa. “Kami mengamankan rumah pelaku karena rekonstruksi dibatalkan. Pembatalan ini karena bapak Kapolres Lamsel tidak bisa mengikuti rekonstruksi langsung di lapangan,” ujarnya. Lebih lanjut Hadi Effendi mengatakan, banyaknya warga yang hendak menyaksikan rekonstruksi perlu adanya pengamanan di TKP. “Rekonstruksi tetap akan dilakukan, namun belum bisa dipastikan dimana lokasi reka ulang akan dilakukan. Kemungkinan besok (Jumat’red) akan dilakukan proses reka ulang. Kemungkinan Kapolres Lamsel AKBP. Adi Ferdian Saputra, SIK akan hadir langsung,” ujarnya. Sementara puluhan masyarakat mulai dari warga sekitar dan pengguna jalan sempat berhenti dan menyaksikan keramaian pada sore hari kemarin. Andi(18), warga Dusun Sinarlaut ini mengatakan, keramaian terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Warga sekitar langsung berkumpul disekitar rumah pelaku. “Saya kurang tahu persis penyebab keramaian di kediaman OK. Namun yang jelas sudah ada petugas kepolisian yang berjaga dilokasi,” kata dia. Menurut Andi, sebagian warga sudah mengetahui akan ada reka ulang adegan di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun entah kenapa hal tersebut batal dilakukan. “Yang saya tahu reka ulang tidak jadi dilakukan. Massa yang hendak menyaksikan reka ulang tersebut memadati rumah pelaku,” ungkap remaja ini. Sementara itu Hadi (26), pengendara motor asal Desa Canggung mengatakan, dirinya tidak mengetahui apa penyebab keramaian tersebut. “Saya berhenti, karena melihat aparat kepolisian yang berjaga dilokasi,” ujar dia. Pria ini bahkan mengaku belum mengetahui, jika rumah yang dijaga aparat itu merupakan rumah pelaku berinisial OK. “Saya hanya tahu dari pemberitaan di Media saja, namun untuk rumah pelaku saya baru mengetahuinya sekarang,”ujarnya. (ver)
Sumber: