Namanya Terdaftar, Namun tak Dapat Apapun
Pendamping PKH tak Tahu Mengapa Begitu
NATAR - Sempat dipanggil dan masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2019 lalu, Sri Utami warga Dusun Sridadi harus gigit jari pasalnya hingga saat ini dia tidak pernah menerima program pemerintah pusat tersebut. Ia pun bersama aparat dusun melaporkan perihal tersebut ke Pemerintah Desa (Pemdes) Negara Ratu karena sangat mengharapkan program tersebut. Sri utami mengaku pernah mendapatkan uang tunai dari Pendamping PKH Desa Negara Ratu bernama Lisa saat itu. \"Saya pernah menerima uang, katanya uang itu dari pribadinya sebesar Rp 200.000,\" ungkap dia kepada Radar Lamsel di Balai Desa Negara Ratu, Kamis (21/1). Ia pun hingga saat ini belum mendapatkan kartu ATM maupun buku rekening. \"Iya sampai sekarang saya tidak pernah mendapatkan buku rekening ataupun ATM,\" tuturnya. Sri Utami berharap, dia bisa mendapat kejelasan dari pihak-pihak yang memahami terkait hal tersebut. \"Saya sangat berharap dapat bantuan itu pak,\" ucap dia. Sementara itu Pendamping PKH Negara Ratu Lisa menyebutkan memang banyak kejadian serupa, bahkan tidak hanya Sri Utami. \"Tidak hanya bu Sri utami yang mengalami hal begitu, ada beberapa orang yang mengalami hal serupa, kami tidak tahu kenapa bisa begitu. Karena memang setiap yang terdaftar dalam BDT itu belum tentu sebagai anggota PKH,\" jelasnya via telepon. Ia juga membenarkan pernah memberi uang kepada yang bersangkutan, tetapi itu merupakan inisiatif dari anggota lain untuk membantu Sri Utami. \"Anggota PKH lainnya mengumpulkan uang mereka untuk membantu Sri Utami,\" kata dia. Lisa juga memastikan, Buku rekening maupun ATM tidak bisa sembarangan orang bisa mengambil ke Bank melainkan orang yang bersangkutan. \"Dan buku rekening itu hanya orang yang bersangkutan yang bisa mengambilnya ke Bank,\" pungkasnya. (kms)Sumber: