WAY LIMA - Tak lama berselang saat Presiden Jokowi baru saja mempersoalkan besarnya anggaran subsidi pupuk, kini para petani mengeluhkan susahnya mendapatkan pupuk subsidi tersebut.
Salah seorang anggota kelompok tani di Kecamatan Way Lima, Rohim mengaku tidak mendapat pupuk subsidi meski sudah berkeliling ke sejumlah pengecer dan penyalur.
\"Padahal padi baru ditanam dan dibutuhkan pupuk phonska dan pupuk urea, tapi barangnya enggak ada. Pusing saya, karena ini bakal berpengaruh ke hasil panen nantinya,\" ujar Rohim saat berbincang dengan RadarPesawaran, Sabtu (23/1).
Rohim mengatakan dirinya diberitahu kepada penyalur bahwa selain langkanya pupuk subsidi, akan ada kenaikan harga yang cukup tinggi dari pupuk urea yang membuat petani merasa keberatan dengan hal tersebut.
\"Selain langka pupuknya, kami juga diberitahu kalau ada kenaikan harga untuk pupuk urea mencapai Rp 25 ribu per kantong. Kami sebagai petani merasa keberatan mas dengan kenaikan pupuk tersebut karena masih banyak kebutuhan biaya sampai dengan masa panen nanti,\" ungkapnya.
Senada, Sunaryo mengungkapkan hal itu sangat dirasakan para petani lain di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran karena kelangkaan pupuk subsidi di sebagian besar wilayah tersebut menjadi suatu kendala untuk mensukseskan masa panen tahun ini.
\"Kami hanya bisa menunggu mas, karena kelangkaan pupuk subsidi saat masa tanam tahun ini akan menjadi kendala pada hasil panen nantinya,\" ujar Surnayo.
Terkait dengan kenaikan harga pupuk urea, Surnayo berharap agar pemerintah daerah Kabupaten Pesawaran bisa memberikan kebijakan yang berpihak kepada petani.
\"Kalau kemarin harga pupuk urea itu berkisar harga Rp 100 ribu, sekarang naik mejadi Rp 125 ribu. Kami berharap pemerintah bisa mendengar keluhan kamiĀ dan tidak menaikkan harga pupuk subsidi apalagi harganya menurut kami sangat mahal,\" ucapnya.
Lebih lanjut, Surnayo mengatakan selain kelangkaan pupuk subsidi, petani juga mengkhawatirkan serangan hama wereng yang menyerang persawahan petani tahun lalu.
\"Meskipun masa tanam kali ini air melimpah karena musim penghujan, salah satu faktor kelangkaan pupuk menjadi kendala kami untuk memaksimalkan panen tahun ini. Selain itu, kami juga sangat khawatir tanaman padi kami terkena hama wereng yang membuat hasil panen tahun ini tidak maksimal,\" paparnya.
Selain itu, para petani berharap pemerintah daerah Kabupaten Pesawaran dapat memberikan solusi untuk memaksimalkan keberhasilan panen petani pada musim tanam tahun ini.
\"Kami berharap pemerintah daerah memberikan solusi menyediakan pupuk bersubsidi untuk petani dan membuat obat untuk menuntaskan hama wereng. Karena selain kurangnya pemupukan, hama wereng juga merupakan suatu kendala yang dapat mengakibatkan petani gagal panen,\" tukasnya. (eggy/esn)