PP dan HK Saling Lempar Urus Hamzah

PP dan HK Saling Lempar Urus Hamzah

PENENGAHAN - Hamzah pemilik rumah di Dusun PKS, Desa Penengahan, Kecamatan Penengahan tak jua mendapat jalan keluar dari masalah rumahnya yang banjir terus-terusan. Banjir dirumah Hamzah diyakini imbas dari mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Derita Hamzah juga merasuk hati warga dusun itu yang memberi dukungan moril, kendati tak membantu secara meteril warga Dusun PKS turut memprotes dengan class action. Berdemonstrasi di KM-9,5 JTTS. Usai demonstrasi yang mendesak pengelola tol agar tak bergeming melihat derita Hamzah. Nyatanya Hamzah belum juga dapat solusi. PT. PP yang didesak warga justru melempar urusan ini ke PT. HK. Ironisnya, sejumlah divisi di PT. HK juga saling lempar handuk untuk urusan yang satu ini. General Affair PT. PP, Yus Yusuf, SK mengatakan bahwa urusan terkait JTTS bukanlah wewenang PT. PP. Menurut dia, PT. PP hanya bertugas sebagai pekerja. Sementara yang punya proyek adalah PT. HK. Dia melanjutkan, protes warga melalui surat yang ditujukan ke PT. PP kurang tepat. Seharusnya, kata dia, surat itu ditujukan kepada PT. HK kemudian di CC (carbon copy) ke BPN (Badan Pertanahan Nasional), dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Lahan. Setelah itu baru ada peninjauan oleh pihak-pihak terkait. \"Kalau sudah begitu, insyaallah ada (harapan relokasi), cuma caranya jangan demo. Kalau mau sama-sama enak, ketemu dulu,\" katanya kepada Radar Lamsel, Senin (25/1/2021). Yus mengakui, urusan dampak akibat JTTS pernah menjadi wewenang PT. PP. Tetapi itu dahulu, sebelum dirinya pindah tugas. Sekarang, yang bertanggungjawab terhadap segala urusan terkait jalan tol akan ditangani oleh PT. HK, selaku pemegang proyek. Yus mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Penengahan. \"Pak Camat sudah nyuratin. Saya bilang, mana suratnya. Seperti apa redaksinya, kalau ada yang kurang pas, nanti saya bantu,\" katanya. Dikonfirmasi Radar Lamsel, Branch Manager PT. HK Ruas Bakauheni-Terbanggu Besar, Hanung Hanindito, mengatakan urusan rumah warga yang terdampak JTTS harusnya disambungkan ke Divisi Pembangunan PT. HK. Bukan Divisi Operasi yang dikerjakan olehnya. \"Karena saya hanya mengoperasikan saja. Tapi kalau mau tanya, silakan ke Divisi Pembangunan jalan tol, bisa hubungi Pak Vinjay,\" katanya. Namun sayang, saat dikonfirmasi, Vinjay mengaku sudah tidak bertugas di Lampung. \"Coba nanti saya tanya dulu. Saya enggak di Lampung lagi,\" ujarnya. Diberitakan sebelumnya, warga Dusun PKS, Desa Penengahan, menggelar demonstrasi di kilometer 9,5 Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Sabtu (23/1/2021). Dengan mengenakan masker, warga menyampaikan aksi protes di pagar pembatas jalan. Mereka juga membawa berbagai ukuran batu, mulai dari kecil sampai besar. Dalam kesempatan itu, warga menyampaikan dukungan mereka terhadap Zamzah, yang rumahnya selalu dilanda kebanjiran saat turun hujan akibat dampak pembangunan JTTS. Warga mengaku sudah bosan dengan solusi-solusi yang ada, tetapi tidak pernah ada perbaikan apapun. (rnd)

Sumber: