Sawah Palas Diklaim Aman dari Puso
PALAS –Bencana banjir yang merendam ratusan hektar tanaman padi di wilayah Palas diklaim tak menyebabkan kerusakan pada tanaman padi. Sebab hingga Selasa (26/1) kemarin ketinggian banjir yang merendam tanaman padi terebut sudah mulai menurun. Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, banjir yang terjadi pada Minggu (24/1) lalu merendam 421 hektar tanaman padi, mulai dari tingkat rendah hingga sedang. Plt. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Tarmijan menuturkan, meskipun tamanan padi yang terendam banjir cukup luas namun hal tersebut tidak memberikan dampak kerusakan. “Tidak ada yang mengalami kerusakan, sebab tanaman padi yang terendam banjir hanya ditingkat sedang saja,” ujar Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui di Kantor UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Selasa pagi kemarin. Ia menyebutkan, hingga saat ini telah terdata seluas 421 hektar tanaman padi yang terendam banjir sehak Minggu lalu. Lahan tersebut berada di Desa Pematang Baru seluas 126 hektar, Sukabakti 120 hektar, Sukamulya 38 hektar, Palasaji hektar, Sukaraja 50 hektar, Palas Pasemah 7 Hektar, dan Desa Bangunan seluas 50 hektar. “Sampai saat ini yang telah terdata baru 421 hektar. Yang terdampak cukup luas yaitu di Desa Pematang Baru dan Sukabakti. Namun saat ini ketinggian air juga sudah mulai menyusut, tanaman padi sudah terlihat,” ungkapnya. Meskipun rendaman banjit tak memberikan dampak kerusakan pada tanaman padi. Namun petani diimbau untuk serangan hama keong yang kerap terjadi setelah banjir. Tarmijan menjelaskan, peningkatan populasi hama keong ini harus selalu diamati oleh petani, sehingga tidak menyeran tanaman padi. “Yang harus diwaspadi petani yaitu serangan hama keong. Harapan kami selalu ada pengamatan pupulasi, sehingga hama keong ini bisa dikendalikan sebelum ada serangan,” harapnya. (vid)
Sumber: