Petani Dihantui Luapan Way Sekampung

Petani Dihantui Luapan Way Sekampung

PALAS – Meluapnya debit Way Sekampung membuat petani di Desa Bali Agung, Kecamatan Palas kewalahan, untuk mengatasi banjir. Saat ini banjir yang terjadi di desa lain mulai surut, namun di Desa Bali Agung justru banjir yang melanda area persawahan itu baru terjadi dalam dua hari ini, akibat luapan Sungai Sekampung. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Dewo Aji Sastrawan mengatakan, meluapnya debit air Sungai Sekampung mulai membuat petani setempat kesulitan melakukan pembuangan iar yang berlebih akibat curah hujan yang terjadi. “Air yang berlebih sudah tidak bisa dibuang lagi. Kalau kita buka pintu air, air dari Sungai Sekampung justru masuk ke area persawahan,” ujar Dewo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (27/1) kemarin. Dewo menuturkan, bahkan sejak dua hari belakangan, tercatat tanaman padi seluas 50 hektar terendam banjir akibat petani yang kesulitan melakukan pembuagan air. “Kalau di wilayah Sragi Pisang Ilir sudah ada 50 hektar yang terendam. Karena air dari hulu terus masuk ke wilayah Bali Agung, sementara pintu air di Sekampung tidak bisa kita buka,” jelasnya. Tanaman padi yang terdampak banjir tersebut diperkirakan juga akan terus meluas. Jika dalam satu pekan kedepan air belum surut dipastikan tanaman padi petani yang baru berumur 15 hari tanam akan mengalami kerusakan. “Sampai sekarang masih terus meluas. Kalau tujuh hari belum surut tanaman bisa busuk, belum lagi dengan hama keong yang mulai naik ke sawah, itu juga akan merusak tanaman padi,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh Made Sujane, salah satu tokoh masyarakat Desa Bali Agung ini mengungkapkan, air mulai naik ke wilayah persawahan sejak Selasa (26/1) sore kemarin. Bahkan sampai saat ini, tanaman padi yang sudah terendam banjir sudah mencapai 100 hektar. “Selasa sore tanaman padi masih kelihatan. Tapi sorenya sudah terendam, enggak kelihatan lagi. Tadi juga beberapa petani sudah memantau pintu air, tapi enggak bisa dibuka karena debit air di Sekampung masih tinggi,” ungkapnya. Sementara itu Plt. Kepala UPT Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas Tarmijan menerangkan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan banjir yang terjadi di Desa Bali Agung itu. “Kalau di 400 hektar yang banjir hari Minggu saat ini sudah mulai surut. Tapi kalau di Bali Agung, kami belum terima laporannya. Semua penyuluh saat ini juga masih ada kegiatan di Rumah Dinas  Bupati,”pungkasnya. (vid)      

Sumber: