Selain Covid-19, Banjir dan Longsor Harus Diwaspadai

Selain Covid-19, Banjir dan Longsor Harus Diwaspadai

KALIANDA – Masyarakat dituntut untuk terus siap dan siaga terhadap bencana alam khususnya banjir yang tengah mengintai pada pandemi covid-19 saat ini. Sebab, sebab saat ini musim penghujan dengan intensitas tinggi masih terus mengguyur Bumi Khagom Mufakat. Kepala Bencana BPBD Lamsel Drs. H. M. Darmawan, MM, tidak menampik jika ancaman bencana alam juga terus mengintai dimasa pandemi covid-19 ini. Meski demikian, petugas BPBD memastikan keiagaannya melalui tim TRC yang bertugas 24 jam penuh di lapangan. “Himbauan yang bersifat normatif dan preventif terus kami lakukan. TRC juga tetap piket selama 24 jam di Kantor BPBD. Komunikasi juga terus rutin kita jalin dengan petugas untuk mengecek informasi yang ada di lapangan. Sebab, belakangan ini intensitas hujan cukup tinggi,” ungkap Darmawan, kemarin. Dia menambahkan, musibah banjir memang menjadi ancaman yang terjadi di musim penghujan ini. Bahkan, pihaknya mencatat ada 5 kecamatan yang rawan terhadap musibah tersebut. “Lima kecamatan yang menjadi zona merah musibah banjir yakni berada di Kecamatan Sragi, Palas, Ketapanh, Katibung dan Natar. Namun demikian, seluruh wilayah berpotensi dilanda musibah tersebut karena membeludaknya pasokan air saat cuaca ekstrem,” imbuhnya. BPBD sendiri, lanjut Darmawan, mengaku siap dalam mengatasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi pada kondisi saat ini. Sebab, pihaknya telah menyiagakan personel non stop 24 jam. Bahkan, tim dari semua lini dan lintas sektoral otomatis terlibat dalam melakukan penanganan bencana. Lebih jauh dia mengatakan, selain musibah banjir masyarakat juga harus waspada terhadap kemungkinan bencana tanah longsor. Khususnya, bagi warga yang tinggal diwilayah dataran tinggi mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi. “Wilayah Kecamatan Rajabasa, Kalianda, Penengahan dan Bakauheni menjadi daerah yang rawan tanah longsor. Karena memang lokasinya di dekat pengunungan. Kami harap masyarakat terus waspada,” pungkasnya. (idh)  

Sumber: