Sembako BPNT Telat, Suplayer Diragukan
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Jumat 19-02-2021,09:18 WIB
TANJUNG BINTANG - Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kecamatan Tanjung Bintang - Tanjung Sari dibuat menunggu dengan keterlambatan pendistribusian komoditi sembako.
- Dwi Karya sekalu suplayer BPNT di dua Kecamatan itu diketahui mendistribusikan komoditi sembako ke e-warung sering tak terlambat. Bahkan, komoditi sembako yang terdistribusi dengan caradicicil.Sehingga membuat e-warung terlambat untuk menyalurkan ke KPM.
Bukan hanya ketua e-warung Desa Rejomulyo, Kecamatan Tanjung Bintang Puji yang mengeluh atas keterlambatan tersebut. Hal serupa juga diutarakan ketua e-warung Desa Sabahbalau Kecamatan Tanjungbintang, Muji juga mengeluh atas kinerja CV. Dwi Karya dalam mendistribusikan komoditi sembako.
\"Iya dicicil, beras sama telur sudah diantar sekitar 8-10 hari yang lalu. Nggak mungkin kita (e-warung) menyalurkan sembako satu persatu. Itu ngerjain e-warung namanya. Apalagi KPM yang dari Gunung Langgar itu-kan jauh, kasian,\" Katanya kepada
Radar Lamsel, (18/2).
Keterlambatan dalam pendistribusian sembako itu dikhawatirkan menimbulkan cibiran di masyarakat. Sejumlah e-warung mengklaim bahwa CV. Dwi Karya tak memenuhi syarat sebagai suplayer.
\"Iya, kalo tempat kita ini memang biasanya pendistribusian tanggal 18,19,20. Padahal begitu saldo masuk diawal bulan itu langsung kita belanjakan. Kalau beras dulu, telur dulu, sayur dulu itu yang ditakutkann rusak walaupun diganti,\" Pungkasnya.
Masih kata Muji, bahwa e-warung belanja sembako sesuai kebutuhan KPM tanpa lebih sedikitpun. \"Ya sesuai dengan KPM. Tetapi emang ada beberapa yang saldo kosong. Tetapi kita pesan sesuai yang ada saldonya,\" Kata dia.
Tak hanya itu, sejumlah pengelola e-warung di Kecamatan itu juga mengaku dalam memesan sembakonya dikondisikan oleh pihak kecamatan. Seharusnya, dalam pembelian tiap sembako adalah mutlak hak e-warung.
\"Kita diarahkan belanja ke CV. Dwi Karya itu dulu waktu di Kecamatan. Kalau kelengkapan sembakonya terlambat seperti ini apa yang mau kita salurkan ke KPM. Pengennya kalau bisa ya sekaligus biar tepat waktu,\" Imbuhnya.
Sementara itu, Camat Tanjung Bintang, Hendry Hatta menjelaskan bahwa pihaknya samasekali tidak pernah mengarahkan pengelola e-warung dalam membeli komoditi sembako BPNT kepada satu suplayer.
\"Kalau pernah itu dimana? kapan kumpulnya? kan memang CV. Dwi Karya sudah lama jadi suplayer di Tanjung Bintang, sudah satu tahun semenjak adanya Tikor. Kan dalam peraturannya juga sudah jelas. Jadi itu kesepakatan e-warung sendiri,\" Tutupnya.
(rif)
Sumber: