Sudin Serius Tingkatkan Produksi Pangan

Sudin Serius Tingkatkan Produksi Pangan

KALIANDA – Modernisasi pertanian diyakini mampu meningkatkan produksi pangan. Terlebih, di era saat ini banyak tekhnologi baru sebagai penunjang di sektor pertanian. Metode ini menjadi keyakinan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, SE dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Lampung Selatan. Dia berjanji bakal berjuang keras memberikan dukungan baik sarana dan prasarana demi terwujudnya hal tersebut. Menurutnya, setiap petani harus mematok target capaian hasil produksi setiap tahun agar lebih meningkat. Dengan begitu, petani akan serius dalam menjalankan usahanya guna mencapai target tersebut. “Gimana caranya supaya meningkat terus progresnya setiap tahun, yakni dengan moderenisasi jalannya. Dengan mekanisme tekhnologi yang terbarukan. Kan sudah banyak yang diberikan Komisi IV untuk petani berupa alat mesin pertanian (alsintan) yang canggih,” ungkap Sudin saat diwawancarai Radar Lamsel, belum lama ini. Sudin mengakui, sejuah ini meskipun sudah banyak bantuan yang diguyur jumlahnya masih belum memadai. Maka dari itu, pihaknya siap berjuang agar kedepan lebih banyak alsintan yang diperuntukan bagi para petani di Lamsel. “Kalau berdasarkan hitungan kasar, sekitar 50-60 persen petani di Lamsel sudah memperoleh bantuan alsintan yang baru. Tapi, Komisi IV bakal berusaha keras supaya bantuan alsintan terus diadakan untuk tahun ini dan kedepan,” tegasnya. Meski demikian, dia tidak memungkiri jika dalam mewujudkan hal itu banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi. Seperti di Lamsel sendiri, persoalan irigasi pertanian masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang hingga kini belum usai. Persoalan ini, imbuhnya, dampaknya tidak lain adalah masalah banjir yang menggenangi lahan pertanian di Lamsel. Namun, belakangan ini ditegaskannya sudah cukup berkurang ketimbang tahun-tahun sebelumnya. “Makanya saya selalu cerewet dengan kawan-kawan di Komisi V DPPR RI. Karena persoalan ini kaitannya dengan Kementerian PUPR. Rencananya, minggu depan saya akan bawa tim tekhnis kementerian PUPR untuk melihat kondisi irigasi di wilayah Lampung secara umum. Dan teman-teman dari balai besar juga sudah saya minta untuk menyiapkan data mengenai hal ini,” paparnya. Masih kata Sudin, dalam menyelesaikan permasalahan ini tentu tidak semulus apa yang direncanakan. Sebab, selalu berkaitan dengan masalah anggaran yang tersedia di pusat. Terlebih, kondisi pandemi covid-19 berdampak pada pengurangan anggaran di Kementerian PUPR yang mencapai “Permasalah utama adalah APBN PUPR dipotong untuk vaksin covid-19. Jumlahnya sampai 6-7 Triliun yang dipotong. Kalau tidak saya rasa persoalan ini sudah selesai. Tapi, kami akan tetap berbuat demi kesejahteraan petani kita,” pungkasnya. (idh)

Sumber: