Genjot Sektor PPK Ditengah Keterbatasan Penyuluh

Genjot Sektor PPK Ditengah Keterbatasan Penyuluh

KALIANDA – Keterbatasan tenaga penyuluh lapangan tak membuat Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Lampung Selatan patah semangat. Sektor pertanian, perikanan dan kehutanan (PPK) akan tetap digenjot agar produktifitas PPK di Bumi Khagom Mufakat ini terus meningkat. “Keterbatasan ini sangat kita sadari. Tapi potensi PPK yang besar menjadikan BP4K untuk terus mendorong optimalisasi sektor ini,” kata Kepala BP4K Lamsel Ir. Noviar Akmal kepada Radar Lamsel, Rabu (8/6). Dia mengakui minimnya tenaga penyuluh di Kabupaten Lamsel sudah menjadi rahasia umum. Terlebih dengan bertambahnya tahun, sejumlah penyuluh memasuki usia pensiun. “Ada beberapa yang masuk BUP. Belum ada penambahan,” ungkap dia. Sejauh ini, kata Noviar, jumlah penyuluh di Lamsel sebanyak 184 orang. Jumlah ini masih sangat minim dari angka ideal. Menurut dia, idealnya setiap desa memiliki satu penyuluh. Dengan begitu pendampingan terhadap petani dapat berjalan optimal. “Idealnya satu desa satu penyuluh. Jika ini diberlakukan berarti kita (Lamsel’red) kurang 76 orang. Jumlah itu belum ditambah dengan beberapa penyuluh yang akan pensiun,” papar Noviar lagi. Khusus penyuluh perikanan, lanjutnya lagi, idealnya satu kecamatan memiliki lima orang penyuluh. Namun, fakta dilapangan saat ini hanya memiliki 13 orang penyuluh. Sementara penyuluh kehutanan yang idealnya satu kecamatan satu orang penyuluh. Di Lamsel saat ini hanya memiliki lima orang penyuluh kehutanan. Kendati demikian, BP4K tak mau kehabisan akal. Dengan keterbatasan personil satuan kerja yang masuk dalam lingkup pertanian, perkebunan, perikanan dan kehutanan ini terus melakukan terobosan. Salah satunya peningkatan SDM penyuluh melalui kegiatan magang dan pelatihan. “Minim tenaga penyuluh PPK bukan alasan kita untuk tidak meningkatkan kualitas PPK. Justru, kita harus berupaya dengan minimnya tenaga namun dapat menghasilkan kinerja yang optimal,” pungkas dia. (idh)

Sumber: