Water Barrier Rawan Ditabrak
KALIANDA - Simpang Simpur di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) depan kantor Graha Pena Lamsel masih rawan. Baik tabrakan, maupun kecelakaan tunggal. Buktinya bisa dilihat dari jumlah water barrier (WB) yang terus berkurang, akibat ditabrak oleh pengendara mobil dan motor. Belum diketahui secara pasti, hal apa yang menyebabkan pengendara menabrak pembatas jalan itu. Padahal, water barrier dipasang di median jalan raya untuk mencegah pengendara memasuki jalur lalu lintas yang berlawanan dari arah Bakauheni maupun Bandar Lampung. Tetapi, jika melihat situasi, ada pelbagai kemungkinan yang menjadi penyebab pengendara menabrak water barrier. Di antaranya keberadaan lampu penerang jalan umum (LPJU) yang sangat minim di sekitar lokasi. Demikian pula dengan rambu-rambu jalan yang lowong. Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan sendiri masih menanti kabar dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Bengkulu - Lampung. Penantian itu berkaitan dengan rambu-rambu jalan yang diminta untuk memenuhi kebutuhan Dishub Lamsel. “Kita masih menunggu, tapi belum tahu kapan,” ujar Kadishub Lamsel, Ir. Mulyadi Saleh, kepada Radar Lamsel, Selasa (9/3/2021). Kasat Lantas Polres Lamsel, AKP. Edwin W.D. Putra, S.IK sudah melihat langsung kondisi di lapangan. Jika melihat pecahan kaca di lokasi, Edwin menilai proses tabrakannya terjadi cukup parah. Perwira pertama ini mengatakan jajarannya akan mengganti material water barrier plastik dengan komposisi semen. “Secepatnya. Tapi alhamdulilah, kita bersyukur belum ada kejadian (kecelakaan) lagi,” ujar Lulusan Akpol 2012 ini. (rnd)
Sumber: