Petambak Merugi Diserang Virus Myo
SRAGI – Serangan virus membuat sejumlah petambak udang Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi kembali menjerit. Dalam satu pekan terakhir sudah belasan hektar tambak mengalami gagal panen akibat serangan virus White Sindrom (WS). Sudarto (46) salah satu petambak mengatakan, wabah virus ini mulai menyerang tambak petani sejak dua pekan belakangan. Sampai saat ini sudah ada 40 hektar tambak udang yang telah diserang virus. “Sudah dua pekan ini petani kembali mengeluh dengan serangan penyakit. Serangan virusnya pun merata, bahkan sudah 40 tambak hektar tambak,” ujar Sudarto memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa (9/3) kemarin. Sudarto mengungkapkan, serangan virus tersebut menyebabkan udang mati dengan dengan bercak putih. Akibat wabah tersebut ia mengalami kerugian mencapai Rp 8 juta. “Udah sudah berusia 30 hari yang diserang. Rata kerugian yang dialami petambak mencapai Rp 4 juta per hektarnya,” terang Sudarto. Wabah tersebut juga diamini oleh Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Minajaya, Anharudin. Bahkan kata dia, dalam satu pekan udang tidak hanya diserang virus WS, namun juga terinfeksi Myo-Necrosis (Myo). Dibanding dengan virus WS serangan virus Myo ini diakui lebih ganas oleh petambak setempat. Yang menyebabkan kematian udang secara serendak. “Kalau WS udang mati paling dalam dua pekan atau satu bulan. Sementara Myo serangannya serentak dan lebih frontal, satu hektar tambak udangnya bisa mati semua hanya itungan hari. Udang mati dengan ciri-ciri berwarna merah muda,”ungkapnya. Dalam satu pekan terakhir, sejumlah petani juga sudah mengajukan klaim Asurasi Usaha Budidaya Udang (AUBU). Dengan luas lahan mencapai 15 hektar tambak udang. “Sudah ada 12 orang yang mengajukan klaim asuransi. Dengan luas lahan 15 hektar. Sampai saat ini virus Myo ini juga masih menyerang secara serentak,” pungkasnya. (vid)
Sumber: