Disnakertrans Tunggu Surat dari Kedutaan Indonesia

Disnakertrans Tunggu Surat dari Kedutaan Indonesia

KALIANDA – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Lampung Selatan ikut prihatin atas kematian Ni Komang Ratna Anintia (32), tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo di Taiwan. Satuan kerja (satker) yang mengurusi ketenagakerjaan ini pun ikut bertanggungjawab membantu pemulangan jenazah pahlawan devisa itu ke kampung halamannya di Desa Sidowaluyo. Disnakertrans Lamsel mengaku terus berkoordinasi dengan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Sekretaris Disnakertrans Lamsel Muhammad Aham mengungkapkan, pihaknya telah berkomunikasi langsung terhadap PJTKI PT. Matra Harta Insani soal kematian Ni Komang Ratna Anintia (32) di Taiwan. Pihaknya juga membenarkan jika kematian pahlawan devisa tersebut dikarenakan adanya dugaan tindak pidana. “Kemarin, perwakilan PT. Matra Harta Insani juga telah melaporkan hal ini kepada Disnakertrans,”kata M. Aham. Soal pemulangan jenazah, kata M. Aham, pihaknya akan berupaya untuk membantu soal kepengurusannya. Dalam waktu dekat, pemulangan jenazah tidak bisa dilakukan karena sedang dalam proses pemeriksaan oleh pihak yang berwajib. “Informasi yang kami peroleh, TKW ini meninggal karena dibunuh oleh teman kerjanya. Akibat cintanya ditolak oleh korban. Tetapi, saat ini pelaku telah diamankan oleh pihak yang berwajib di negara Taiwan,”lanjutnya. Disnakertrans kini tengah menunggu surat resmi dari Kedutaan Indonesia di Taiwan untuk proses pemulangan jenazah Ni Komang Ratna. “Begitu surat keteranagan dari kedutaan turun, baru kita bisa melakukan upaya lebih lanjut. Sekarang kita tunggu sampai proses pmeriksaan disana rampung,”pungkasnya. Pernah diberitakan, pemulangan jenazah Ni Komang Ratna Anintia (32) yang meninggal di Taiwan belum bisa dipastikan. Kuat dugaan, pahlawan devisa asal Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo itu menjadi korban pembunuhan. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, pahlawan devisa itu berangkat ke Taiwan untuk menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) PT. Matra Harta Insani. Korban berangkat menuju Kota Taipei sekitar satu tahun yang lalu karena untuk menambah penghasilan keluarga. (idh)

Sumber: