Lahan Ditanam Ulang Tak Bisa Dapat Klaim
PALAS – Sekitar 140 hektar tanaman padi puso di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas akhirnya dipantau oleh Tim Adjuster PT. Jasindo, Kamis (18/3) kemarin. Tanaman padi tersebut mengalami gagal panen akibat dampak banjir satu bulan lalu yang telah terdaftar Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP) pada musim rendeng ini. Namun sayang sebagian lahan terdaftar tak bisa mendapatkan klaim asuransi lantaran telah ditanam ulang oleh petani. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Bumi Restu Tukiyar mengatakan, pada musim rendeng tahun ini terdapat 182 hekatar tanaman padi yang tercover AUTP. Sementara yang mengalami gagal panen seluas 140 hektar. “Dari 182 yang masuk dalam asuransi AUTP, ada 140 hektar tanaman yang mengalami puso akibat bajir yang terjadi satu bulan yanng lalu,” ujar Tukiyar memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (18/3) kemarin. Untuk menentukan klaim asuransi, 140 hektar tanaman padi tersebut dalam dua hari terakhit mulai dipantau oleh Tim Adjuster PT. Jasindo. Namun, Tukiyar mengungkapkan, sebagian tanaman padi tersebut tak bisa mendapatkan klaim lantaran sudah ditanam ulang oleh petani. “Sudah tiga pekan paska banjir, sebagian tanaman padi yang mengalami gagal panen juga sudah ditanam ulang sejak dua hari lalu. dan tidak bisa mendapatkan klaim asuransi. Sementara untuk luasnya beluk kita ketahi berapa, karena saat ini masih diproses,” ujarnya. Hal tersebut juga diutarakan oleh Petugas pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (PPOPT) Kecamatan Palas, Syafrudin. Dimana tanaman padi puso yang telah ditanam ulang dipastikan tidak mendapat klaim asuransi AUTP. “Unit sudah menjadi aturan dari PT. Jasindo. Dimana tanaman puso yang telah ditanam ulang tidak mendapat klaim asuransi,” ucapnya. Sementara itu Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Bumi Restu Keri menjelaskan, petani melakukan penanaman ulang lantaran tak mau lahan kosong tanpa tanaman. Padahal kata dia, jika sudah ditanam ulang tidak mendapat klaim asuransi. “Setelah tanaman padi semua akibat banjir, petani langsung menanam ulang. Karena petani enggak mau lahannya kosong tanpa tanaman,” pungkasnya. (vid)
Sumber: