Verval Pupuk Subsidi Terkendala
PALAS – Verifikasi dan validasi (Verval) pupuk bersubsidi di Kecamatan Palas sampai saat ini masih terkendala. Selain keterbatasan signal, minimnya sarana komputer juga turut menghambat proses verval penerima pupuk bersubsidi itu. Plt. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan mengatakan meski sudah berjalan sejak Januari lalu proses verval penerima pupuk bersusidi di wilayah Palas masih ditemui banyak hambatan. “Sampai saat ini tim verval kita masih banyak mengalami hambatan dalam proses validasi dan verifisaki data penerima pupuk bersubsidi setiap bulannya,” ujar Tarmijan memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (28/4) kemarin. Proses validasi dan verifikasi data penerima pupuk bersubsidi ini tak hanya terkendala di teknis. Seperti kesalahan nomor Nomor Induk Kependudukan (NIK) petani yang diserahkan oleh kios pupuk masih kerap terjadi. Tarmijan mengungkapkan, keterbatasan sarana seperti unit komputer dan jaringan signal juga membuat validasi dan verifikasi data penerima pupuk bersubsidi melalui sistem aplikas ini berjalan lambat. “NIK petani yang sudah membayar pupuk subsidi yang kita terima dari kios itu kerap salah, sehingga data tidak bisa kita input ke aplikasi. Keterbatasan sarana komputer juga masih jadi kendala, di UPT kita hanya ada satu unit komputer, belum lagi masalah signal,” tuturnya. Verval pupuk ini memang menjadi acuan Kementerian Pertanian untuk membayar subsidi pupuk yang telah didistribusikan petani setiap bulannya. Namun verval ini menyita waktu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk melakukan penyuluhan di lapangan. “Waktu PPL yang masuk dalam tim verval juga tersita. Waktu mereka dilapangan jadi berkurang, karena harus menginput data yang jumlahnya mencapai ribuan,” sambung Tarmijan. Salah satu PPL UPT Tanaman Pangan Hirtikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Sugio juga tak menampik banyaknya kendala dalam proses validasi dan verifikasi penerima pupuk subsidi ini. “Pada periode Januari dan Februari saja, masih ada ratusan NIK yang tidak terverifikasi. Penyebabnya NIKnya salah, waktu verifikasi ini juga terbatas. Kita juga terbebani degan kuota internet, karena tidak ada fasilitas wifi kita mau tak mau pakan kuota pribadi,”ungkapnya. (vid)
Sumber: