BPTP Lampung Bakal Buatkan Demplot Padi VUB dan Demplot Pakan Ternak
SIDOMULYO - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung, Kamis (29/4), menggelar diskusi bersama, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan para petani di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo. Diskusi yang di selenggarakan di areal pertanian warga tersebut, membahas tentang meningkatkan Produksi dan Produktivitas (Provitas) pertanian padi, menggunakan Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 33 dan 35 serta melalui metode tanam Jajar Legowo (Jarwo) 21. Petugas Badan Litbang BPTP Lampung Dr. Junita Barus mengatakan, diskusi bersama PPL dan petani tersebut, membahas tentang meningkatkan Provitas pertanian. Rencananya kata dia, lima hektar lahan milik petani setempat, akan di jadikan lahan Demonstrasi Plot (Demplot) sebagai percontohan. \" Ini Demplot padi seluas lima hektar, dari BPTP Lampung dengan melibatkan petani di Dusun Napal, Desa Sidowaluyo,\" ujarnya kepada Radar Lamsel, di sela kegiatan, kemarin. Lebih lanjut petugas Litbang BPTP Lampung itu mengatakan, untuk tahap awal, pihaknya sementara baru mendistribusikan bantuan benih padi varieatas unggul yakni, Inpari 33 dan 35 sesuai kebutuhan lima hektar luas lahan pertanian yang akan menjadi Demplot. \" Sementara, kita baru bantu benih padi. Untuk bantuan yang lain kita belum tahu juga. Nanti akan kita kosultasikan ke kantor. Apa-apa saja yang dibutuhakan untuk persiapan Demplot ini,\" katanya. Secara umum, para petani sangat menyambut baik benih padi bantuan VUB tersebut. Sebab lanjutnya, menurut pengkajian Inpari 33 dan 35 di klaime tahan terhadap serangan hama wereng. \" Keunggulan lainnya, hasil produksi tinggi mencapai 8 ton persatu hektarnya. Namun, perlakuan tanaman, mengikuti anjuran yang telah di sarankan oleh dinas pertanian. Mulai dari pra panen hingga pasca panen,\" kata Dr. Junita Barus. Dia mengatakan, secara umum VUB tersebut sangat diminati oleh masyarakat petani. Sebab, beras yang di hasilkan berjenis beras panjang. \" Kami berharap, dengan adanya Demplot tersebut dapat menarik minat para petani untuk ikut menanam padi dengan VUB tersebut. Sehingga, dapat memaksimalkan hasil produksi. Muaranya, kesejahteraan para petani,\" tutupnya. Masih di tempat yang sama, petugas Badan Litbang Bidang Peternakan BPTP Lampung Reni Deborah Tambunan mengatakan, disamping demplot padi, pihak BPTP Lampung juga akan menawarkan demplot pengolahan jerami padi, untuk pakan sapi potong. Ia menerangkan, pada umumnya, para petani akan membakar dan membuang jerami padi tanpa memanfaatkannya. Sebenarnya sambung dia, jerami padi memiliki potensi bila di olah dengan benar, menjadi pakan ternak yang berkualitas. Dia mengatakan, dengan adanya demplot pengolahan jerami padi, petani akan mendapat beberapa manfaat. Utamanya ketika kemarau. Sebab, dengan mengolah jerami padi, para petani mampu mengefisiensikan waktu dan biaya untuk mencari pakan ternak. \" Kami berharap, dengan adanya demplot olahan pakan ternak ini, ketika kemarau petani dapat menghemat waktu dan biaya untuk pakan ternak. Tidak perlu jauh-jauh, cukup dengan memanfaatkan olahan jerami padi,\" harapnya. Rencananya lanjut petugas Litbang bidang peternakan BPTP Lampung itu, demplot pengolahan jerami padi menjadi pakan ternak alternatif ketika kemarau itu, akan menyediakan kurang lebih 1 ton jerami padi untuk di olah menjadi pakan ternak. \" Kita akan ajarkan petani membuat jerami padi permentasi. Nanti kita pakai starter. Bisa pakai star bio atau e4. Tergantung, bahan yang tersedia di lapangan,\" tandasnya. Sementara, Gapoktan Desa Sidowaluyo Selamet mengatakan, pihaknya sangat berterimaksih atas bantuan demplot kepada para petani tersebut. \" Dengan adanya kegiatan ini, kami sangat berterimaksih. Kita akan mencoba metode jarwo 21 dengan benih unggulan baru. Diharapkan, hasil produksinya lebih meningkat,” tutur Selamet. Di sisi lain, para petani pun berharap, adanya perhatian dari pemerintah, terkait bantuan alsintan, yang dirasa oleh petani sekitar hingga hari ini masih minim. \" Kita akan mencoba mendorong petani untuk maksimal dalam memperlakukan demplot. Sehingga mampu menjadi petani ungul. Selain itu, kami pun berharap kepada pemerintah, untuk memperhatikan kebutuhan petani, utamanya alsintan seperti combet dan alat tanam, untuk meningkatkan hasil produksi. Sebab, di desa kami alsintan masih minim,\" katanya. Hadir dalam kegiatan, Tim Badan Litbang BPTP Lampung, Kepala UPTD TPHP Kecamatan Sidomulyo Didik Deky Setiawan, Plt. Kepala BPP Sidomulyo Darusalam, serta perwakilan petani sekitar.(sho)
Sumber: