Pastikan Bumil Tidak Terjangkit HIV/AIDS

Pastikan Bumil Tidak Terjangkit HIV/AIDS

KALIANDA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Bob Bazar, SKM Kalianda memastikan LS (24) warga Kecamatan Penengahan aman dari penyakit HIV/AIDS. Sebelumnya, ibu hamil (bumil) tersebut diduga mengidap penyakit menular tersebut setelah diperiksa di Puskesmas setempat. Petugas RSUD dr. Bob Bazar, SKM Kalianda Bambang memastikan hal tersebut. Pasalnya, jajaran tenaga medis yang menangani masalah HIV/AIDS telah melakukan pemeriksaan kepada bumil yang telah melahirkan di RSUD, belum lama ini. “Dua kali diperiksa di klinik VCT dan semua hasilnya negatif. Artinya, tidak ada penambahan orang dengan penderita HIV/AIDS di Lamsel,”kata Bamabang, kemarin. Bambang membenarkan jika pasien tersebut sebelumnya diduga mengidap penyakit mematikan tersebut. Namun, setelah melahirkan pasien tersebut kembali diperiksa di klinik VCT dr. Bob Bazar. “Memang ada beberapa puskesmas yang memiliki kewenangan untuk memeriksa HIV/AIDS. Dari hasil pemeriksaannya, pasien itu dinyatakan HIV/AIDS. Tetapi, setelah diperiksa dengan alat yang lebih canggih dia negatif,”tutupnya. Sementara itu, Asisten Koordinator KPA Lamsel Zakaria mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan petugas di klinik VCT dr. Bob Bazar, SKM mengenai permasalahan tersebut. Namun, setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut pasien tersebut dinyatakan negatif atau tidak mengidap HIV/AIDS. “Jadi, kita pastikan belum ada ODHA baru yang ditemukan. Kami juga terus melakukan pemantauan terkait permasalahan ini melalui populasi kunci,”kata Zakaria. Dia menjelaskan, sepanjang Bulan Mei hingga saat ini ODHA di Lamsel bertambah sembilan penderita. Dari jumlah terakhir 109 penderita, kini di Lamsel menjadi 118 ODHA. “Angka terakhir di Tahun 2015 ada 101 ODHA. Ditambah periode Januari-April 2016 sembilan orang dan Mei sampai sekarang sembilan orang juga. Jadi, ada 118 ODHA yang berhasil teridentifikasi,”terangnya. Pihaknya akan terus berupaya mencari penderita baru kasus HIV/AIDS di wilayah Kabupaten paling Selatan ini. Itu dilakukan untuk memutus perkembangan penyakit berbahaya tersebut. “Kami juga terus memantau kasus-kasus baru yang telah kami temukan. Supaya kami bisa mencegah penyebarannya. Karena memang penyakit ini belum ada obatnya,”pungkasnya. (idh)

Sumber: