Mengolah Limbah Ampas Tahu Menjadi Pakan Berkualitas
PALAS – Seiring meningkatnya produksi tahu di wilayah Palas dan Penengahan, moment ini dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mengolah ampas tahu menjadi pakan ternak yang berkualitas. Hasil olahan itu kemudian dijual kepada peternak. Seperti yang dilakukan Wayan (48), warga Dusun Yogaloka, Desa Sumur, Kecamatan Ketapang. Dia hampir setiap hari mengendarai kendaraan mobilnya berkeliling ke pabrik-pabrik pembuatan tahu langgannya diwilayah Penegahan dan Palas untuk membeli limbah ampas tahu. Limbah tahu ini kemudian diolah menjadi pakan ternak dicampur dengan bekatul dan sentrat. Wayan mengaku, perhari ia mampu mengolah sebanyak 4,8 ton pakan ternak. Dari hasil olahan tersebut, akan dijual kepada peternak Sapi, Kambing, Kerbau dan Itik. “Setelah diolah menjadi pakan ternak, hasilnya saya jual kepada peternak. Per 60 kilogram pakan olahan tersebut dijual dengan harga Rp20 ribu. Sedangkan limbah ampas tahu saya beli Rp10 ribu per 60 kilogramnya,” tutur Wayan yang menyebutkan modal usaha Rp800 ribu- Rp1 juta mampu meraup keuntungan Rp.1,5 juta perharinya. Wayan menceritakan, limbah ampas tahu diproses menjadi pakan ternak yang dicampur dengan bekatul dan sentrat. Dari hasil olahan itu, dirinya mampu menghasilkan pakan ternak dengan kualitas baik. “Saya membeli limbah ampas tahu untuk diolah menjadi pakan ternak. Namun untuk menjadikan pakan berkualitas terlebih dahulu mencampur ampas tahu dengan bekatul dan sentrat,” tutur Wayan, Selasa (21/6). Wayan mengaku bersyukur dibulan Suci Ramadahan ini, pabrik tahu langgannya mengalami penigkatan produksi sehingga membantu dirinya agar tidak kesulitan mendapatkan bahan baku limbah ampas tahu untuk diolah menjadi pakan ternak. “Dibulan puasa saat ini, limbah ampas tahu melimpah karena banyak pabrik tahu langgan saya memproduksi tahu lebih banyak, hal ini berdampak meningkat juga produksi pakan ternak saya,” kata Wayan.(yan)
Sumber: