Wisata Pantai Minangrua Mulai Dilirik Investor

Wisata Pantai Minangrua Mulai Dilirik Investor

BAKAUHENI – Potensi pariwisata Pantai Minangrua yang dimiliki Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni mulai dilirik investor pengembang pariwisata dari pulau Jawa. Rencananya, wisata pantai Minangrua akan dijadikan wisata pantai seperti pulau Bali. Ini didukung dengan potensi wisata alam pantai yang cukup baik yang dimiliki pantai Minangrua, Desa Kelawi. Menurut Camat Bakauheni Ariswandi, SH, MH, kawasan pantai Minangrua di Desa Kelawi memiliki luas sekitar 6 hektar milik warga setempat. “Pantai Minangrua di Desa Kelawi sudah disurvey oleh investor dari luar Lampung. Investor ini merasa tertarik untuk mengelola pantai Minangrua. Saat sedang dibicarakan antara pemilik lahan dan investor,” kata Ariswandi, kemarin. Ariswandi mengatakan, jika proses negosiasi antar pemilik dengan pengembang ini sudah ada kesepakatan, rencananya investor ini akan mulai membuka tempat wisata Minangrua pada liburan Hari Raya Idul Fitri tahun ini. “Kalau sudah ada kesepatan pihak pengembang akan mendatangkan sarana permainan boat dan lainnya,” ujarnya. Bahkan, kata Ariswandi, pihak investor akan mengembangkan pariwisata pantai Minangrua Desa Kelawi dengan membangun kotik-kotik dan fasilitas lainnya. “Rencananya dibangun seperti wisata pantai di Pulau Bali,” imbuhnya. Ariswandi menambahkan, Bakauheni memiliki potensi pariwisata yang cukup baik di Lampung Selatan. Selain pantai Minangrua, Bakauheni memiliki potensi wisata pantai Tanjungtua, di Desa Bakauheni, pantai Batu Alif di Desa Kelawi, wisata air terjun Curup Minang Rua di Desa Kelawi, pantai Belebu di Desa Totoharjo, Pulau Sekepol dan Pulau Mengkudu di Desa Totoharjo. “Jalan menuju wisata pantai Minangrua ditunjang dengan akses jalan yang sudah baik dengan kondisi rabat beton. Dengan masuknya investor yang ingin mengembangkan pariwisata di Bakauheni secara otomatis akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitarnya. Karena masyarakat bisa membuka usaha makanan dan minuman serta kerajinan tangan sebagai buah tangan,” papar Ariswandi.(man)

Sumber: