Jalur Mudik di Jalan Alternatif Masih Rawan

Jalur Mudik di Jalan Alternatif Masih Rawan

KETAPANG – Arus mudik angkutan lebaran sebentar lagi akan berlangsung. Namun kerusakan jalan yang akan dilintasi pemudik belum tuntas diperbaiki. Salah satunya adalah jalur alternatif yang menghubungkan jalan lintas sumatera (Jalinsum) Simpang Gayam dan Jalan lintas pantai timur (Jalinpantim) Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang. Sekitar 2 km dari panjang jalan alternatif 12,5 kilometer kondisinya rusak berat dan sejak beberapa tahun ini tidak mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kerusakan terjadi di sepanjang jalan Desa Sripendowo karena beberapa kali perbaikan di jalan provinsi itu, badan jalan yang melintasi dusun Siringdalam tersebut dilewati. Padahal, saat arus mudik atau balik lebaran, terlebih saat terjadi kemacetan panjang di jalinsum atau jalinpantim Bakauheni, jalan provinsi tersebut menjadi jalur utama pengalihan arus lalulintas kendaraan menuju pelabuhan Bakauheni dan Bandarlampung. Perbaikan jalan provinsi dari jalinsum Simpang Gayam ke jalinpantim Simpanglima dilewati saat melintasi jalan Dusun Siringdalam sepanjang 2 km. Pekerjaan perbaikan jalan dilanjutkan kembali dari pasar Desa Sripendowo kearah jalinpantim Simpanglima. \"Setiap perbaikan jalur alternatif, Dusun siringdalam selalu dilompati. Tidak diperbaiki dari tahun ke tahun, sehingga kerusakan jalan semakin parah saja,” kata Heri (37) warga setempat kemarin. Selain itu, jalur alternatif itu juga masih minim lampu penerangan jalan dan rambu-rambu. Menurut Heri, sepanjang jalan alternatif mulai dari Desa Tetaan, Kecamatan Penengahan sampai Desa Karangsari dan Sripendowo, Kecamatan Ketapang jumlah lampu penerangan jalan yang terpasang bisa dihitung dengan jari. Kondisi ini tentu sangat berbahaya dan mengundang pelaku tindak kejahatan pada malam hari. “Jalan alternatif simpang Gayam- Simpanglima rawan kecelakaan dan rawan kejahatan mengingat kondisi jalan yang gelap dan sepi belum lagi ditambah kondisi jalan yang rusak parah di dusun Siringdalam,” tuturnya. Pantauan Radar Lamsel, kerusakan jalan alternatif sepanjang 2 kilometer bertambah parah saat musim hujan. Lubang jalan dimana-mana akan tergenang air hujan dan sulit dilalui kendaraan sepeda motor dan roda empat. Pengendara harus ekstra hati-hati memilih jalan agar tidak terjebak dalam lubang yang cukup dalam.(man)

Sumber: