Warga Sidomulyo Tewas Gara-gara Tetanus

Warga Sidomulyo Tewas Gara-gara Tetanus

SIDOMULYO – Masyarakat sepertinya tidak boleh menganggap enteng jika terserang penyakit tetanus. Pasalnya di Kecamatan Sidomulyo salah seorang warga tewas karena penyakit ini. Ya, Ngatirin (38) meninggal dunia Selasa (21/6) lantaran serangan tetanus tidak ditangangi dengan maksimal. Tetanus merupakan infeksi yang tergolong serius yang disebabkan bakteri clostridium titani. Bakteri ini umumnya terdapat dalam debu, tanah, karat, dan kotoran makhluk hidup. Jika tidak ditangani secara benar, tetanus bisa dengan cepat menjalar keseluruh tubuh hingga menyebabkan kematian. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, Ngatirin hampir satu minggu dirawat dirumah sakit diwilayah Bandar Lampung. Meski begitu nyawanya tetap tidak tertolong. Narso (45) kerabat korban menuturkan awal mula penyakit timbul akibat luka pada bagian kaki yang diderita korban. “Awalnya hanya luka robek dibagian kaki, akibat menginjak bambu,” kata dia kepada Radar Lamsel, Kamis (23/6). Saat terkena luka, korban tidak langsung membersihkan luka dengan antibiotik. “Setelah beberapa hari, barulah dibawa ke bidan setempat,” ujarnya. Narso mengatakan minimnya pengetahuan mengenai tetanus juga menjadi faktor pemicu menyebarnya penyakit tersebut. Akibatnya setelah beberapa lama luka itu makin membengkak, dan terpaksa dilarikan kerumah sakit. “Di isolasi di rumah sakit, selama enam hari hingga korban menghembuskan nafas terakhir,” ungkapnya. Menanggapi kejadian itu Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo Saiful Anwar, SKM, menghimbau kepada seluruh warga Kecamatan Sidomulyo agar tidak menyepelekan luka sekecil apapun. Karena jika diabaikan tidak menutup kemungkinan luka tersebut menjadi tetanus dan menjalar melalui saraf. “Luka yang disebabkan goresan benda yang menembus kulit, jangan disepelekan. Harus cepat ditangani sebelum terlambat, jika sudah terkena tetanus penderita biasanya kejang-kejang,” ujar Saiful. Lebih lanjut Saiful mengatakan pencegahan pertama terhadap luka bisa dilakukan dengan cara membersihkan luka dengan air, dan memberi antibiotik untuk menetralisir tubuh dari bahaya bakteri. “Sebelum dibawa ke klinik terdekat, segera bersihkan luka. Usahakan minum antibiotik,” katanya. Untu orang dewasa, sambungnya, pengobatan pertama bisa dilakukan dengan cara memberikan Anti Tetanus Serum (ATS), sedangkan untuk ibu hamil diberikan Tetanus Toxoid (TT) dan untuk anak-anak diberikan Deptery Pertesis Tetanus (DPT). “Pada umumnya anak-anak saat ini sudah diberikan imunisasi anti tetanus,” katanya lagi. Saiful mengungkapkan, kurangnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit tetanus menjadi penyebab kasus tersebut. ditambah untuk usia dewasa biasanya pada masa kecilnya tidak diberi ATS. “Bisa juga karena pada masa kecilnya korban tidak diberi ATS, karena tetanus tidak hanya disebabkan oleh benda berkarat. Namun bakteri yang terkadung dalam benda-benda itulah penyebab utamanya,” pungkasnya. (ver)

Sumber: