Berharap Lamsel Menjadi Rumah yang Nyaman Bagi Pemuda

Banyak cara pemuda untuk menyemaraki peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015. Di Kecamatan Tanjungbintang para pemuda disana mendeklarasi sumpah pemuda desa menjelang suksesi pilkada Lamsel 9 Desember 2015. Seperti apa? Laporan Edwin Apriandi, TANJUNGBINTANG MATAHARI begitu menyengat kulit, kemarin. Namun, puluhan pemuda asal Desa Jatibaru, Kecamatan Tanjungbintang tetap bergerak kesatu tempat untuk melakukan deklarasi pemuda desa di Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015, kemarin. Ya, para pemuda yang tergabung dalam Relawan Zamane (Zainudin bersama Nanang Ermanto) melakukan deklarasi sumpah pemuda desa Lampung Selatan. Deklarasi itu digelar di Dojo BKC Tanjungbintang. Kegiatan itu digelar untuk mengenang peristiwa yang terjadi 87 tahun lalu. Mustofa (32), salah satu pemuda yang menyelenggarakan peringatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud ajakan agar para pemuda bisa bersatu dalam melaksanakan pembangunan, utamanya dalam membangun desa. “Para pemuda pendahulu kita telah memberi contoh melalui peristiwa sumpah pemuda 87 tahun lalu. Untuk selalu bersatupadu dan bahu-membahu sehingga dapat meraih kemerdekaan,” kata Mustopa kepada Radar Lamsel, kemarin. Ia berharap dengan deklarasi sumpah pemuda ini seluruh pemuda di Lampung Selatan dapat mengedepankan kekompakan dan kebersamaan dalam pembangunan dimasa yang akan datang. “Kami ingin mengetuk hati para pemuda di Lamsel. Bahwa, kekompakan kita adalah modal utama pembangunan,” ungkap dia. Deklarasi itu dilakukan secara sederhana. Bahkan, digelar secara lesehan untuk membangun semangat kebersamaan dan sepenanggungan antarpemuda diseluruh Lampung Selatan. Dalam deklarasi itu, para pemuda juga berikrar. Ikrar yang diucapkan secara bersama-sama itu berbunyi ; kami pemuda desa Lampung Selatan mengaku bersedia dipimpin, pemimpin yang berasal dari desa, kami pemuda desa Lampung Selatan mengaku, bersedia dipimpin, pemimpin yang mau membangun desa, kami pemuda desa Lampung Selatan mengaku, bersedia dipimpin, pemimpin yang berbahasa santun dan menjunjung tinggi kebersamaan. Dalam kegiatan itu, Mentor Relawan Zamane, H. Dwi Riyanto juga nampak hadir. Menurut Dwi, ikrar pemuda desa Lampung Selatan itu merupakan wujud semangat pemuda desa untuk menjadikan Lampung Selatan sebagai rumah bersama. “Karena Lampung Selatan adalah rumah bersama, maka pemimpinnya haruslah berasal dari rumah sendiri,” kata Dwi. Senada dikatakan Buyung (33). Pemuda keturunan Minang yang lahir dan besar di Tanjung Bintang ini berharap bahwa deklarasi pemuda desa Lampung Selatan ini menjadi spirit bagi pemuda lainnya di Lamsel. Buyung yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini berharap bahwa pembangunan desa harus melibatkan pemuda. “Pemuda harus diprioritaskan mendapatkan akses dalam berbagai sektor pembangunan,” kata dia. Salah satunya mengenai bantuan modal usaha bagi pemuda harus diprogramkan dan digulirkan. Dengan begitu, pemuda dapat menumbuhkan jiwa wirausaha. “Kalau pemuda sudah giat, kita tidak perlu lagi jauh-jauh merantau ke Jawa untuk mencari pekerjaan,” ungkap dia. Menurut Buyung, di Kecamatan Tanjungbintang sebenarnya sudah ada kawasan industri Lampung (KAIL). Namun, serapan terhadap tenaga kerja usia muda masih rendah. Sehingga masih banyak pemuda yang menganggur. “Kami berharap program membangun desa banyak digerakkan untuk penyerapan tenaga kerja usia muda. Sehingga Lamsel benar-benar menjadi rumah bersama yang nyaman untuk tinggal dan mencari penghidupan bagi pemuda,” harap Buyung. (*)
Sumber: