Pedagang Kue dan Minuman Dadakan Mulai Padati Pasar Tradisional
PALAS – Memasuki H-10 hari raya Idhul Fitri 1437 H yang jatuh pada 6 Juli mendatang, pedagang dadakan diwilayah Palas dan Sragi memanfaatkannya untuk mencari penghasilan tambahan dengan menjual makanan dan minuman untuk menyambut Hari Raya Idhul Fitri menadatang. Para pedagang dadakan mulai banyak bermunculan di pasar-pasar trasional di desa dan kecamatan untuk menjajakan makanan dan minuman. Berbagai jenis makanan dan minuman kemasan di ditawarkan, seperti aneka sirup dan kue dengan harga terjangkau. Seperti terlihat di pasar Desa Bangunan, Kecamatan Palas. Pada hari biasa, pasar ini terlihat sepi dari para pedagang kue dan minuman yang menjajakan barang dagangannya di pinggir jalan. Namun sejak beberapa hari mendekati hari Raya Idul Fitri, pedagang dadakan ini mulai memadati pinggir jalan di pasar setempat. Ari (28), ibu rumah tangga asal Desa Bangunan memanfaatkan momen menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini untuk menjual makanan dan minuman kemasan di pinggir pasar Bangunan yang tak jauh dari rumahnya. Dia mengaku, dari hasil berjualan sirup dan kue kering, ibu tiga anak ini mendapatkan keuntungan yang lumayan untuk mememuhi kebutuhan rumah tangga menjelang hari raya Idul Fitri nanti. “Saya setiap tahun berjualan makanan dan minumana untuk kebutuhan menyambut lebaran yakni sirop dan kue kering. Dari hasil berjualan lumayan mas bisa membantu suami untuk menutupi biaya sekolah anak dan kebutuhan sementara sehari-hari,” kata Ari, Sabtu (25/6). Umay (40), pedagang lainnya asal Kalianda mengaku menggeluti usaha berdagang makanan dan minuman untuk kebutuhan lebaran sejak 10 tahun lalu. Dikatakan, setiap 10 hari menjelang hari raya Idul Fitri dirinya sengaja berkeliling kepasar-pasar tradisonal diwilayah Palas dan Sragi untuk mejajakan dagangannya. Menurutnya, tanpa modal yang besar dengan berjualan berbagai jenis makanan dengan varian rasa, jenis dan bentuk kue kering serta minuman jenis sirup yang di dari bosnya mampu meraup omset sebesar sekitar Rp2 juta setiap harinya. “Tidak perlu modal usaha yang besar untuk menjual makanan dan minumana untuk kebutuhan dihari lebaran. Karena, sirop dan kue kering saya dapat dari bos saya dan fasiltas kendaraanpun disediakan. Hasil penjualan lumayan mas, saya bisa mendapatkan omset Rp2 juta perharinya,” kata Umay. Diketahui, kue kering dengan berbagai varian rasa, jenis dan bentuk dibandrol dengan harga Rp10 ribu pertiga ons. Sirop dipatok dengan harga Rp4.500-17.000 perbotolnya.(yan)
Sumber: