Way Pisang Terceram Sampah, Belum Ditangani
![Way Pisang Terceram Sampah, Belum Ditangani](https://radarlamsel.disway.id/uploads/Screenshot_2021-06-30-07-03-56-60.jpg)
PALAS – Penumpukan sampah di aliran Sungai Way Pisang di Dusun Sukamaju, Desa Sukaraja, Kecamatan Palas hingga saat ini belum mendapat penanganan dari pemerintah. Penumpukan sampah yang terjadi sejak lima bulan lalu itu kini mulai berdampak di lingkungan aliran sungai. Tumpukan sampah sudah mengedap bersama lumpur, hingga membetuk daratan baru di tengah bandan sungai. Bahkan tanaman warga yang berada dibibir sungai menjadi korban setiap terjadi banjir. Edi (43) salah satu warga setempat mengaku, sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah untuk memberikan sampah yang menumpuk di aliran Sungai Way Pisang itu. “Sampai sekarang ini belum ada penanganan dari pemerintah, untuk membersihkan tumpukan sampah ini. Padahal tumpukan sampah sudah terjadi selama lima bulan lebih,” kata Edi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui dilokasi tersebut. Edi mengaku, akibat tak ada upaya pembersihan akibatnya sampah dari hulu sungai semakin menumpuk di aliran Sungai Way Pisang. “Sekarang tumpukan sampah bambu makin padat. Ya makin susah juga dibersihkan apalagi mau pakai cara manual. Tenaga manusia,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh Ahmad (45). Menurutnya hingga saat ini tumpukan sampah tersebut sudah mulai mengendap dengan lumpur hingga membentuk daratan di tengah badan sungai. Sehingga menutupi aliran sungai. “Yajadi daratan, jadi pulau sudah ditumbuhi rumput dan pohon pisang. Akibatnya aliran sungai jadi terhalang. Sehingga ketika banjir, air meluber kemana-mana. Bahkan kebun masyarakat selebar lima meter juga sudah tergerus air, longsor. Tanaman yang ada ditepi sungai pada roboh semua,” ungkapnya. Ahmad juga berharapa tumpukan sampah sepanjang 200 meter di aliran sungai ini mendapat penanganan dari pemerintah. Sebab masyarakat setempat sudah tak sanggup untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut. “Sawah saya kalau tidak ditanggul pasti kena banjir juga. Harapan masyarakat di sini ada upaya dari pemerintah. Karena masyarakat disini sudah enggak sanggup mau gotong royong, harus pakai alat berat,” ucapnya. Sementara itu Kepala Desa Sukaraja Sinarti mengaku, sampai saat ini upaya pembersihan sampah di aliran Sungai Way Pisang itu masih terkendala di akses jalan. “Kita sudah berupaya dan melapor ke Dinas PUPR. Dinas PU juga bersedia menurunkan alat berat, tapi masalah tidak ada jalan masuk. Karena disitu ada kebun karet yang tak diizinkan dijadikan jalan, sekarang kita juga masih meloby kepada pemilik kebun karet itu,” paparnya.(vid)
Sumber: