Kades Tamanagung Bantah tak Melibatkan Warga

Kades Tamanagung Bantah tak Melibatkan Warga

KALIANDA – Kepala Desa Tamanagung, Kecamatan Kalianda Widodo membantah tak melibatkan masyarakat desa dalam merealisasikan dana desa (DD) didesanya. Orang nomor satu di Tamanagung ini menegaskan semua pekerja yang membangun jalan onderlagh didesanya merupakan masyarakat setempat. “Kami pakai orang luar hanya suplayer batu. Karena desa kami tidak punya batu,” ungkap Widodo kepada Radar Lamsel di Graha Pena Lamsel – markas Harian Radar Lamsel, Senin (27/6). Widodo memang sengaja datang ke Graha Pena untuk mengklarifikasi pemberitaan atas tuduhan Sapar (50) warga Tamanagung yang menyebut jika aparat desa tak memberdayakan masyarakat setempat dalam pembangunan desa. “Supaya berimbang saja. Saya tahu Radar Lamsel sempat menghubungi saya. Tetapi karena saya sedang mengurusi keluarga yang sakit jadi belum sempat membalas. Saya mohon maaf tidak sempat menjawab dan membalas SMS,” ungkap Widodo. Widodo mengakui bahwa Sapar merupakan warga Desa Tamanagung. Dia merupakan suplayer material bangunan yang ada didesanya. Kenapa tidak menggunakan Sapar? Widodo mengaku karena Sapar sempat didiskualifikasi lantaran material yang dikirim tak sesuai dengan spesifikasi pembangunan. “Dulu waktu pembangunan RIS PNPM sempat di dis. Ini yang membuat kami untuk tidak menggunakannya lagi,” papar Widodo lagi. Kendati demikian Widodo mengaku masih menawarkan pekerjaan terhadap Sapar. Utamanya untuk menyediakan kebutuhan pasir yang digunakan dalam pembangunan desa. “Tetapi yang bersangkutan tidak mau. Ya, bukan salah saya lagi,” ketus dia. Menurut Widodo, pembangunan jalan onderlagh yang dilakukan didesanya melibatkan warga setempat sebagai pekerja. Bahkan, sebagai koordinator pembangunan ia menyerahkan pembangunan itu kepada Kadus setempat. “Kadus yang mengaturnya. Saya ingin mengklarifikasi saja,” ungkap Widodo. Saat ke Graha Pena, Widodo didampingi Sekretaris Camat Erdiansyah, S.H.,M.M dan Kasi Pemerintahan Kecamatan Kalianda Charlan. Kepada Radar Lamsel, Erdiansyah juga mengungkapkan terkejut membaca berita terkait keluhan masyarakat Tamanagung. “Begitu baca berita, kami langsung respons. Kami panggil Kadesnya karena Kecamatan sebagai fungsi monitoring,” ungkap Erdiansyah. Dalam kesempatan itu, Erdiansyah juga kembali mengingatkan agar para Kades benar-benar dapat memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan. Diketahui sebelumnya, awalnya Sapar (50) warga Desa Tamanagung, Kecamatan Kalianda penuh harap. Dia berangan-angan dana desa (DD) yang digulirkan pemerintah pusat dapat menggeliatkan ekonomi didesa. Namun harapan itu seketika kandas. Intruksi pemerintah agar aparat desa memberdayakan masyarakat desa termasuk memberyakan potensi-potensi desa dalam merealisasikan dana desa tak dilakukan Desa Tamanagung. Keluhan ini disampaikan Sapar kepada Radar Lamsel. dengan didampingi tiga rekannya Sapar bahkan datang ke Graha Pena Lamsel –markas Harian Radar Lamsel seusai shalat tarawih untuk mengeluhkan hal itu pekan lalu. “Masak iya untuk membangun jalan onderlagh saja harus menggunakan warga dari luar desa. Kan kebangetan. Sementara banyak warga desa yang membutuhkan pekerjaan,” ungkap Sapar menggebu-gebu. (edw)

Sumber: