Terserang Hama, Hasil Panen Jagung Merosot

Terserang Hama, Hasil Panen Jagung Merosot

PALAS – Petani jagung di Desa Pematang Baru, Kecamatan Palas mengawali musim panen jagung tahun ini dengan penurunan hasil produksi. Menurunnya pendapatan dan hasil panen jagung dimusim ini akibat tanaman jagung terserang hama wereng, jamur, ulat pengerek batang dan buah serta tingginya biaya oprasional untuk membeli obat hama. Data yang dihimpun Radar Lamsel, potensi lahan jagung di desa tersebut 236 hektar dengan rata-rata umur tanaman padi bervariatif antara 30 sampai 115 hari. Tumirah (45), petani Dusun Bumiwaras mengatakan, musim panen ini dirinya mengalami penurunan hasil produksi. Sebab, tanaman jagung satu hektar miliknya mengalami patah leher, roboh dan buah tidak normal akibat terserang hama jamur, ulat, wereng, penggerek batang dan buah. “Tahun ini saya kurang beruntung mas, karena hasil panen jagung kali ini tidak normal banyak yang kerdil, kepet dan pipilan buah jagung banyak yang gembos, akibat terserang hama jamur, ulat penggerek buah dan batang,” kata Tumirah, Selasa (28/6). Jon Henri (50), Petugas penyuluh Lapangan (PPL) Desa Pematang Baru mengatakan, musim ini petani jagung di Desa Pematang Baru sebagian mengalami penurunan omset karena hasil produksi jagung mengalami penurunan. Penurunan ini karena tanaman terserang hama penyakit. “Panen jagung musim ini masih bersukur tidak gagal penen dan bisa panen walau untung sedikit. Omset menurun karena terpangkas biaya beli obat hama yang mahal mencapai Rp1,2 juta dan hasil panen yang tidak memuaskan hanya 4 ton jagung pipilan. Padahal kalau normal hasil yang didapat 7 ton perhektar.,” kata Jon Henri. Jon Hendri mengatakan, upaya antisipasi sudah dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kecamatan Palas menghimbau petani jagung untuk melakukan penyemprotan obat hama kepada tanaman secara serempak. “Upaya menekan serangan OPT dengan cara penyemprotan serentak sudah dilakukan. Serangan OPT memang sulit untuk dikendalikan, namun saya terus berupaya mengajak petani jagung di Desa Pematang Baru untuk terus memonitoring dan melakukan penyemprotan obat hama guna mengantisipasi gagal panen,” kata Jon Hendri.(yan)

Sumber: