Gempa 5.0 SR Guncang Barat Daya Lamsel

Gempa 5.0 SR Guncang Barat Daya Lamsel

KALIANDA – Komisioner KPU Lampung Selatan Hj. Titik Sutriningsih sedang asik duduk-duduk diruang kerjanya. Tiba-tiba kursi yang didudukinya dan meja bergetar. Tak lama kemudian terhenti. Saat itu perempuan berjilbab ini belum sadar jika yang dialaminya adalah gempa bumi. Akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah ini baru sadar setelah Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan pesan siaran melalui SMS terkait gempa yang baru saja berlangsung. “Ya, sempat kaget dan terkejut juga. Saya pikir ada apa. Saya baru sadar setelah mendapat pesan singkat dari BMKG,” kata Titik kepada Radar Lamsel di Kalianda, Selasa (28/6). Dia bersyukur gunjangan yang terjadi tidak begitu kuat. Meski demikian ia sempat khawatir atas guncangan yang terjadi. Sebab, meski sebentar ia sempat merasakan gempa tersebut diruang kantornya. “Saya sendirian. Ya, agak khawatir juga. Tidak lama kok. Paling lama 10 - 15 detik,” ungkap Titik. Setelah merasakan gempa itu, Titik keluar ruangan. Ia melihat kondisi sekeliling kantor. “Alhamdulillah tidak berakibat fatal. Ya, jangan lah ya. Kita berdo’a agar dihindari dari semua gangguan bencana,” ucap Titik. Tak hanya Titik. Sejumlah staff Kecamatan Kalianda juga merasakan gempa yang terjadi. Sebagian dari mereka berhamburan keluar. Bahkan mereka juga bergegas turun dari lantai dua kantor kecamatan saat gempa berlangsung. “Iya, kami sempat buru-buru turun kebawah,” ujar salah seorang staff Kecamatan Kalianda. Kantor Kecamatan Kalianda memang bersebelahan dengan Kantor KPU Lampung Selatan. Meski begitu tidak semua warga Kota Kalianda merasakan gempa tersebut. “Nggak berasa tuh mas. Memang dapat SMS sih,” kata salah seorang pegawai dilingkungan Pemkab Lamsel. Ya, BMKG memang sempat menyampaikan pesan siaran mengenai kejadian gempa yang terjadi di barat daya Kabupaten Lampung Selatan. Dalam pesan siaran yang sepertinya diterima oleh semua nomor ponsel di Lampung, gempa bumi itu berkekuatan 5.0 Skala Richter (SR) pada 28 Juni 2016 pukul 10.32 WIB dengan lokasi 6.12 LS, 105.33 BT (66 km Barat Daya Kabupaten Lampung Selatan) dengan kedalaman 10 km. Pesan siara ini juga diterima awak redaksi Radar Lamsel dan sejumlah karyawan. Radar Lamsel sempat melakukan pengecekan terkait terjadinya gempa. Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa membenarkan wilayah Lamsel diguncang gempa bumi. Kepala Pos Pemantau GAK Hargopancuran Andi Suardi mengatakan hal itu kepada Radar Lamsel. Menurut Andi, alat perekam gempa vulkanik GAK juga ikut merekam gempa bumi yang terjadi kemarin. “Iya, sempat terekam seismograf. Tapi kami tidak tahu ya berkekuatan berapa SR. Silahkan tanya kepada BMKG,” ungkap Andi melalui sambungan telepon. Kendati demikian Andi memperkirakan gempa yang terjadi tidak begitu kuat. Termasuk tidak berpotensi tsunami. “Normal saja kok gerakan hasil jarumnya. Ya, kita berdo’a jangan sampai lah. GAK aman-aman saja,” ungkap Andi. Andi mengimbau warga tetap meningkatkan kewaspadaan. “Yang namanya waspada sampai kapan pun kita harus tetap waspada. Untuk keselamatan,” pungkas pria berkacamata ini. (edw)

Sumber: