Petani Manfaatkan Pompanisasi SPP Waypiang
PALAS – Intensitas curah hujan mulai berkurang diwilayah Kecamaatn Palas dan Sragi. Sebagian besar petani di Kecamatan Palas dan Sragi mulai memanfaatkan sumber air di saluran pembuangan primer (SPP) Waypisang dengan cara pompanisasi untuk mengolah lahan sawah guna melakukan percepatan tanam dimusim gadu. Pemanfaatan air saluran SPP ini untuk menjaga sumber air sumur bor dilokasi sawah milik mereka dan tersimpan baik. Air sumur bor itu sebagai cadangan dipergunakan pada saat kesulitan air dimusim gadu tahun ini. Yanto (50), petani Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas mengaku, dirinya memanfaatkan air di SPP Waypisang dengan melakukan pompanisasi untuk pengairan mengolah satu hektar lahan sawah miliknya. “Panen padi telah selesai, saya harus percepatan olah lahan sawah untuk ditanami padi kembali musim gadu ini,” kata Yanto. Dikatakan, menjelang musim gadu ini intensitas hujan mulai berkurang dan sumber air di sumur bor miliknya sudah mulai menyusut. Dengan pompanisasi memanfaatkan air di SPP Waypisang dirinya mampu mengolah lahan tanpa kesulitan air. “Agustus mendatang sudah memasuki musim kemarau. Pemanfaatan sumber air di SPP Waypisang, selain untuk mempercepat tanam juga untuk menjaga sumber stok air di sumur bor. Air sumur bor sebagai cadangan untuk digunakan saat kesulitan air nanti,” kata Yanto. Senada dikatakan Karnen (45) petani Desa Kualasekampung, Kecamatan Sragi. Untuk menjaga sumber air di sumur bor miliknya agar masih tersimpan baik. Dia menyedot air menggunakan pompa air untuk pengairan olah lahan 1 hektar sawah miliknya. “Saya menyedot air di SPP Waypisang menggunakan mesin pompa air, kemudian air akan disalurkan melalui irigasi verosement yang ada ke lahan sawah saya. Ini dilakukan agar air di sumur bor saya masih tersimpan baik dan akan digunakan saat pengairan dikala sulit air nanti,” kata Karnen.(yan)
Sumber: