Dugaan Penyelewengan Dana Bumdes Dibantah

Dugaan Penyelewengan Dana Bumdes Dibantah

MERBAU MATARAM - Beredarnya isu terkait dugaan penyelewengan dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Ranji Sejahtera Desa Baru Ranji, Kecamatan Merbau Mataram dibantah.   Memang posisinya, saat ini BUMDes Ranji Sejahtera masih vakum dan tidak memiliki usaha apapun. Sebab, awalnya BUMDes Ranji Sejahtera ingin mendirikan Warung BUMDes, namun terkendala Suplayer dan dikhawatirkan merusak pendapatan warung milik warga setempat.   Ketua BUMDes Ranji sejahtera, Sahrul Fauzi menepis adanya isu yang beredar bahwa dana BUMDes di Desa Baru Ranji telah diselewengkan oleh pengurus BUMDes dan Kepala Desa (Kades). Pihaknya menyakini, bahwa dana BUMDes Ranji Sejahtera masih berada ditangan bendahara.   \"Kalau bahasanya diselewengkan menurut saya itu sangat tidak pas, tetapi kalau bahasanya tidak digunakan itu memang betul dari awal karena memang belum dilaksanakan,\" Ujarnya kepada Radar Lamsel, Rabu (25/8).   Lebih lanjut, Sahrul menjelaskan bahwa BUMDes Ranji Sejahtera setiap tahunnnya diperiksa oleh Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lampung Selatan dan faktanya dana BUMDes Ranji Sejahtera masih utuh di bendahara.   \"Kaya Inspektorat, DPMD juga pernah meriksa dan memang dana itu masih ada tidak digunakan. Cuman bahasa diselewengkan dan dan tidak digunakan inikan beda, kalau diselewengkan kan artinya disalah gunakan,\" Kata dia.   Semenjak awal berdirinya BUMDes Ranji Sejahtera pada tahun 2017 hingga saat ini memang vakum, hal itu dikarenakan pengurus BUMDes Ranji Sejahtera masih diambang kebimbangan apa sekiranya usaha yang bisa menguntungkan baik untuk masyarakat maupun desa.   \"Kami dua kali dapat dana BUMDes, pada tahun 2017 senilai Rp. 90 juta dan 2018 senilai Rp. 120 juta. Kalau dipikir memang bisa saja dana itu untuk membuka usaha pribadi. Cuman kalau kita lihat di AD-ART  itukan bagaimana caranya bermanfaat untuk orang banyak. Yang saya garis bawahi ya itu,\" Ungkapnya.   \"Dana itu memang sudah tidak utuh, sudah dipakai untuk menyewa ruko dan membeli rak yang rencananya akan digunakan untuk warung BUMDes, tetapi tidak jadi karena terkendala suplayer dan takut merusak warung warga,\" Pungkasnya.   Sebelumnya, dari pihak Kecamatan pernah ada yang memberi saran kepada pengurus BUMDes Ranji Sejahtera untuk tidak menggunakan dana BUMDes sebagai simpan pinjam, sebab dikhawatirkan akan menimbulkan resiko.   \"Kades tidak ada hubungannya dengan BUMDes dan sudah memberikan tanggung jawab penuh kepada kami pengurus, tetapi dia selalu berpesan untuk hati-hati dan ini kami juga sudah sangat hati-hati,\" Bebernya.     Disisi lain, Erwin selaku Kades Baru Ranji pada saat itu membenarkan bahwa pihaknya sudah memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada pengurus BUMDes. Sementara, posisinya pada saat itu hanya sebagai pembina.   \"BUMDes Baru Ranji ini bukan simpan pinjam tetapi warung desa. Memang tidak diperbolehkan kalau untuk simpan pinjam karena takutnya habis. Ambil saja contohnya di UPK, yang meminjam pakai jaminan saja banyak yang tidak membayar,\" Imbuhnya.   Tak hanya itu, calon Kades Baru Ranji nomor urut satu ini juga memberi saran kepada pengurus BUMDes Ranji Sejahtera untuk menggunakan dana BUMDes di desa tersebut sebagai penunjang pertanian kepada warga.   \"Karena kalau pertanian ini sudah pasti menghasilkan, buktinya warga masih sanggup saja menyewa lahan untuk pertanian. Misalnya, diberikan pinjaman dengan jaminan dengan bunga 10 persen satu tahun. Bisa juga nanti BUMDes yang menyediakan pupuk dan obat-obatan pertanian,\" Tutupnya.(rif)      

Sumber: