Di Tengah Kemacetan Pria Ini Babak Belur Dihajar Warga
KALIANDA – Kemacetan cukup parah terjadi di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di Desa Merakbelantung Kecamatan Kalianda Minggu (10/7). Kemacetan itu memang memaksa semua orang harus menahan emosi. Jika tidak bisa memicu keributan seperti yang dialami salah seorang pengendara mini bus yang babak belur dihakimi warga. Pantauan Radar Lamsel dilokasi tersebut, kemacetan terjadi hingga 1 Kilometer di Jalinsum. Sedangkan di ruas jalan Desa Merakbelantung mencapai 3 – 4 kilometer. Hal ini disebabkan ramainya wisatawan yang mengunjungi kawasan pantai dan arus balik yang mencapai puncaknya Minggu (10/7). Ditengah kemacetan tersebut Bagus (43) salah seorang pengendara minibus dihakimi warga setempat. Karena tidak terima saat hendak ditertibkan warga. Rohanna (35) saksi mata mengatakan didesa tersebut sedang ada resepsi pernikahan, panitia parkir disibukkan dengan ikut membantu mengatur arus lalu lintas. Namun saat hendak ditertibkan korban tidak terima dan keluar dari mobilnya. “Korban langsung dikeroyok warga,” ujar dia kepada Radar Lamsel. Hal senada juga dikatakan Bahim (40) warga setempat mengatakan, ada sekitar empat orang yang berada dalam minibus tersebut. saat ditertibkan korban tidak terima dan menghentikan kendaraannya. “Korban turun dari mobil, saat itu warga langsung menghajarnya,” beber dia. Diberi bogem mentah dari warga, korban tidak terima, ia langsung melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisaian yang sedang sibuk mengatur lalulintas. “Saya tidak terima dengan perlakuan ini,” kata Bagus saat melaporkan kejadian ini. Dijelaskannya, sudah sejak lama ia berhenti akibat macet tersebut. namun belum juga diperbolehkan melintas. “Saya turun karena sudah tidak sabar menunggu. Namun tiba-tiba langsung dikeroyok,” ujar pengendara tujuan Bandar Lampung ini. Korban yang mengalami pendarahan di bagian hidung langsung melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib. beruntung amukan massa tidak berlanjut. Anggota Polsek Kalianda Muhyi mengatakan kejadian ini sudah ditangani oleh pihaknya. “Kedua belah pihak sudah kami sarankan untuk berdamai,” ujar dia. Ditengah puncak arus balik polisi disibukkan mengatur lalulintas agar bisa mengurai kemacetan. Untuk itu setiap orang harus bisa menahan emosi satu sama lain. “Ini menjadi pelajaran bagi setiap orang agar bisa mengendalikan emosi,” pungkasnya. (ver)
Sumber: