Percepatan Tekan Stunting, Lamsel Target Nol Persen

Percepatan Tekan Stunting, Lamsel Target Nol Persen

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Tim Swasembada Gizi menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2021. Hal ini sebagai upaya menekan angka stunting hingga nol persen di Bumi Khagom Mufakat ini. Kegiatan yang dilaksanakan di aula rajabasa sekdakab setempat itu, dibuka langsung oleh Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto, Senin (20/9) kemarin. Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Thamrin dan turut dihadiri oleh para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Yani Thamrin serta beberapa pejabat terkait lainnya. Kemudian, para Camat beserta Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan dan Kepala UPT mengikuti secara virtual melalui aplikasi zoom meeting. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lampung Selatan Eka Riantinawati menjelaskan, terkait dengan tugas dari Tim Koordinasi penurunan stunting dari tingkat pusat, daerah dan desa. Dimana dalam pelaksanaannya, seluruh tim harus mampu dalam mengkoordinasikan, mensinergikan, serta mengevaluasi penyelenggaraan percepatan penurunan stunting pada masing-masing wilayah. Hal tersebut terlampir dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. “Koordinasi dan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten/Kota, perlu dilakukan kerjasama antara stakeholder terkait,” ungkap Eka dalam paparannya. Eka menambahkan, terdapat 20 indikator yang menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Dimana sasarannya terdiri dari tersedianya layanan intervensi yang spesifik sebanyak 9 indikator dan layanan intervensi sensitif sebanyak 11 indikator. “Intervensi yang dibutuhkan adalah yang terdiri dari, yang pertama kita mempunyai target nol persen ibu hamil kurang energi kronik yang mendapat PMT pemulihan, persentasi remaja putri yang menkonsumsi tablet tambah darah, persentasi anak usia 6 hingga 23 bulan yang mendapatkan makanan pendamping ASI dan beberapa indikator lainnya,” jelasnya. Sementara itu, Ketua TP PKK sekaligus Duta Swasembada Gizi Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto mengatakan, konvergensi penurunan stunting telah dilakukan melalui program swasembada gizi. Kemudian, melalui kerja sama seluruh stakeholder terkait pada tahun 2021 stunting di Lampung Selatan telah turun menjadi 3,6 persen. Hal tersebut telah melebihi target nasional yakni sebesar 14 persen. “Ini berkat kerjasama kita semua, jadi yang tadinya memang untuk pelaksana kegiatan itu di lapangan Dinas Kesehatan, kalo ditetapkan oleh pusat melalui Perpres Nomor 72 sekarang di Dinas Dalduk KB bukan berarti bebas dalam kerjasamanya,” ujar Winarni. Winarni juga mengingatkan, kepada seluruh tim untuk menggerakan pilar Swasembada gizi. Yaitu memahami dan sadar, penyediaan gizi yang mandiri dan berkelanjutan, semua mendukung dan gotong royong, kader millitan dan hebat. “Karena dengan peningkatan kapasitas tadi, pemahamannya makin bagus. Saya yakin bapak ibu semua sudah paham tapi tingkatkan kapasitas pemahanan di kecamatan dan desa. Ketika kita sudah paham, maka kita akan menyadarinya dengan sendiri untuk melakukan kegiatan ini bersama-sama,” lanjutnya. Ditempat yang sama, Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto menegaskan kepada seluruh jajaran OPD dan Stakeholder terkait agar saling bergotong royong serta bekerja sama dalam menekan pertumbuhan stunting. Hal itu bertujuan guna mencapai nol persen stunting di bumi khagom mufakat. Karena menurut Nanang, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama dalam menjalankan pembangunan daerah. “Apapun hebatnya pembangunan infrastruktur dan lainnya, kalau terjadi tingkat kemiskinan yang menimbulkan suatu stunting. Semua itu tidak ada artinya, itu pemikiran yang harus kita kedepankan. Kita semua disini mempunyai tanggung jawab bersama,” pungkasnya. (adv)

Sumber: