Sebelum Wafat, Ketut Sukerta Mengeluh Dada Sakit

Sebelum Wafat, Ketut Sukerta Mengeluh Dada Sakit

KETAPANG – Dumogi amor ring acinthya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan. Om Swargantu, Om Moksantu, Om Sunyantu. Kabar duka datang dari jajaran lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM, I Ketut Sukerta, SE, berpulang ke sang pencipta. I Ketut Sukerta menghembuskan nafas terakhir pada Sabtu malam (23/10/21) sekitar pukul 21.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Lampung Selatan, Kalianda. Kepergian I Ketut Sukerta yang secara mendadak, tidak hanya mengejutkan pihak keluarga, namun juga sontak membuat rekan sejawatnya di jajaran Pemkab Lampung Selatan merasa terpukul dan kehilangan yang sangat mendalam. Sebab, I Ketut Sukerta masih sempat mengobrol dan bercengkrama usai mengikuti kegiatan Sosialisasi Mahasiswa Peduli Stunting yang berlangsung di Aula Rajabasa, kantor bupati setempat, Jumat (22/10) kemarin. Tidak ada tanda-tanda sakit pada diri Ketut. Demikian halnya dengan Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto yang melayat ke rumah duka di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Ketapang, pada minggu pagi (24/10). Orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan itu pun tidak menyangka jika Ketut akan berpulang begitu cepat. Sebab kata Nanang, pada Rabu beliau masih mengikuti kegiatan APKASI Expo di Jakarta dan pada Jumat juga mengikuti kegiatan di Aula Rajabasa. \"Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Ini sudah kehendak Yang Maha Kuasa. Yang tabah ya bu,” ucap Nanang kepada Sarinah, istri almarhum I Ketut Sukerta di rumah duka. Ucapan duka cita juga datang seluruh ASN dan Masyarakat. Tak terkecuali ucapan duka dan belasungkawa dari rekan-rekan di lingkup jajaran Pemkab Lampung Selatan Pada grup WhatsApp Pratama (grup Kepala OPD) dihiasi ucapan belasungkawa serta foto-foto kebersamaan dengan almarhum I Ketut Sukerta. Juga ada yang bercerita tentang kebersamaan dengan Bli Ketut, sapaan akrab I Ketut Sukerta di grup WhatsApp itu. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung Selatan, drh. Arsyad menceritakan, Bli Ketut orangnya baik, sabar dan ulet untuk berusaha. Bahkan tutur Arsyad, sebelum menghembuskan nafas terakhir, pagi itu Bli Ketut sempat bercerita sedang mempersiapkan pakan ternak sapi beliau yang berjumlah 8 ekor. “Saya punya chemistry tersendiri tentang usaha ini, sehingga dia (Ketut) punya usaha babi dan dilanjutkan dengan usaha ternak sapi. Hampir setiap ketemu yang dibicarakan tentang ternaknya,” kenang Arsyad. Pada bagian lain, tokoh masyarakat Ketapang, Wayan Sude menuturkan, almarhum I Ketut Sukerta mengeluhkan sakit di dada sehabis maghrib, sekira pukul 18.00 WIB. Oleh keluarga, Ketut sempat dibawa ke klinik kesehatan setempat. Di klinik, Ketut hanya diperiksa sebentar lalu di rujuk ke RSUD Bob Bazar, Kalianda. Usai mendapatkan pemeriksaan medis, lalu Ketut kembali dibuatkan surat rujukan untuk di rawat di RSUD Abdoel Moeloek, Bandar Lampung. Namun sayang, belum sempat mendapat perawatan, nyawa I Ketut Sukerta tak tertolong. “Proses administrasi belum selesai, beliau sudah tidak ada. Beliau sudah meninggalkan kita semua sekitar pukul 21.30 WIB,\" terang Wayan Sude. Ketut Sukerta yang lahir di Lampung Tengah, 14 Juli 1964, meninggalkan seorang  istri dan tiga orang anak. Diduga, I Ketut Sukerta menderita penyakit jantung. Menurut keterangan pihak keluarga, I Ketut Sukerta akan dikremasi pada Selasa besok, 26 Oktober 2021. Diketahui, semasa berdinas di Pemkab Lampung Selatan, I Ketut Sukerta pernah menduduki jabatan penting. Seperti Camat Ketapang dan Camat Sidomulyo pada tahun 2010. Kemudian Kepala Bagian Pemerintahan pada 2013. Lalu, Ketut juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman pada 2017, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah pada 2018, dan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengaha dengan pangkat terakhir Pembina Tingkat I (IV/b). (idh/rls)  

Sumber: