Daerah Penghasil Bungur, Kherlani Jadi Tamu Kehormatan
KALIANDA – Siapa yang tidak kenal dengan batu akik jenis Bungur asal Kecamatan Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan ? Ya, itu menjadi alasan Penjabat (Pj) Bupati Lamsel H. Kherlani, SE, MM diundang dalam acara pameran batu akik Spectacular Gemstone terbesar dan termegah se-Asia Tenggara sebagai daerah asal Batu Bungur. Bahkan, Kherlani menjadi salah satu tamu kehormatan dalam pembukaan even tersebut yang langsung dikemas menjadi Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Indonesia Gemstone (IGS) 2015, yang digelar di Seasons City, Jakarta Barat, Rabu (28/10) lalu. Pada acara pameran yang menampilkan berbagai batu akik asli Indonesia itu, dihadiri oleh para utusan dari berbagai daerah yang memiliki batu akik dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Dalam release sambutannya Kherlani mengatakan, even tersebut sebagai ajang silaturahmi sekaligus memberikan dukungan dan support kepada pelestari dan pecinta batu akik asli Indonesia. Khususnya, bagi para pengrajin Batu Bungur yang berasal dari Tanjung Bintang yang tersebar di seluruh Indonesia. Karena sebelumnya, lanjut Kherlani, Indonesia Gemstone (IGS) telah melakukan kunjungan ke Kabupaten Khagom Mufakat ini guna mengeksplore lebih dalam keberadaan Batu Bungur Tanjung Bintang yang telah terkenal di seluruh pelosok nusantara. “Ini sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada masyarakat Lamsel yang menggantungkan hidup dan kehidupannya dari Batu Bungur Tanjung Bintang,”ujar Kherlani dalam sambutan yang disampaikannya pada pembukaan acara tersebut. Seiring dengan poularitas Batu Bungur Tanjung Bintang, imbuhnya, banyak penghasil batu sejenis yang mengklaim bahwa Batu Bungur bukan hanya berasal dari wilayah Tanjung Bintang. “Bungur Tanjung Bintang secara umum sering dikenal dengan nama kecubung. Seperti halnya kecubung yang berasal dari Pulau Kalimantan. Tetapi, saya katakan Bungur Tanjung Bintang jauh lebih unggul dibandingkan dengan kecubung yangg berasal dari Kalimantan,”imbuhnya. Selain itu, terdapat perbedaan yang mencolok antara Bungur Tanjung Bintang dengan Kalimantan. “Bila dilihat dengan kasat mata Bungur Tanjung Bintang memiliki warna ungu yang lebih bening dan mengkilat dibandingkan dengan bungur Kalimantan yang umumnya berwarna lebih gelap,”tandasnya. Lebih jauh dia mengatakan, nama Bungur sebenarnya nerasal dari nama pohon atau kayu yang kualitasnya bagus dan biasa dijadikan sabagai bahan bangunan. Kemudian kayu itu mempunyai bunga yang berwarna ungu. “Singkatnya, pertama kali ditemukannya batu bugur secara kebetulan berada dibawah pohon Bungur yang sedang berbunga. Dan warna batu itu mempunya warna yang sama dengan bunga dari pohon kayu itu. Sehingga, oleh orang Lampung menyebutnya dengan batu Bungur,”lanjutnya lagi. Pihaknya juga berharap para pecinta batu akik di Indonesia bisa bersilaturahmi ke Kabupaten Lamsel. Sebab, masih banyak batu akik asal Lamsel yang memiliki kualitas baik namun belum terekspos. “Kalau ada kesempatan kami menhgajak para pecinta batu akik yang hadir disini berkunjung ke Lamsel. Karena, banyak terdapat jenis-jenis batu akik yang belum terekspose. Khususnya jenis batu akik dengan motif seperti pancawarna pada umumnya,”pungkasnya. (idh)
Sumber: