Kades Cintamulya Amin Ridho Berpulang

Kades Cintamulya Amin Ridho Berpulang

KALIANDA – Langit di Kecamatan Candipuro diselimuti duka kemarin. Kepala Desa (Kades) Cinta Mulya Kecamatan Candipuro Amin Ridho berpulang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, Kamis (14/7). Kepergian orang nomor satu di Cinta Mulya ini cukup menggegerkan. Sebab, beberapa jam sebelumnya Bendahara DPC PKB Lampung Selatan ini sempat mengobrol dengan sejumlah kerabat dikediamannya. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, sosok yang dikenal kritis di Kecamatan Candipuro ini meninggal lantaran serangan jantung. Dia meninggal pada usia 35 tahun yang meninggalkan dua orang anak dan seorang isteri. Pantauan Radar Lamsel para kades di Candipuro hadir untuk melayat termasuk Camat Candipuro Affendi, S.E. Bahkan, mantan calon wakil bupati Ahmad Ngadelan Jawawi juga nampak hadir. Termasuk anggota DPRD Lamsel Imam Subkhi, Sekretaris PKB Lamsel Satiman, anggota Komisi C Sulastiono dan Romli, S.Ag. Kepada Radar Lamsel, Romli mengungkapkan bela sungkawa yang mendalam atas kepergian Amin. Mantan Kades Cintamulya ini mengaku terkejut mendapat berita duka tersebut. Sebab, beberapa jam sebelumnya dirinya masih kontak-kontakan melalui sambungan telepon. “Innalillahi wainnailaihi rojiun. Saya benar-benar kaget,” ucap Romli kepada Radar Lamsel. Kepergian Amin memang membawa duka yang mendalam bagi kerabat dekatnya. Radar juga sempat mendapat cerita dari Sekretaris Desa (Sekdes) Shauki. Dimata dia, Amin merupakan sosok pemimpin yang tegas dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kades. Shauki mengaku terpukul atas kepergian Amin. Sebab, beberapa jam sebelum meninggal dia masih bersama Amin berbincang mengenai pembangunan didesa. Yaitu pada Rabu (13/7) malam sekitar pukul 21.00 WIB sampai 00.30 WIB. “Seingat saya sekitar pukul 01.00 WIB saya berpamitan untuk pulang,” kata dia. Kendati begitu, pria yang akrab disapa Shauki ini tak pernah berfirasat bahwa Amin akan pergi begitu cepat. Namun sesaat sebelum dirinya pulang, Sauki mendengar ucapan Amin yang meminta kepada orang tuanya agar membangunkan dirinya pada pukul 02.00 WIB. “Saya sempat mendengar ucapan itu keluar dari mulut Amin kepada orang tuanya. Saya biasa saja saat itu,” ungkap Shauki. Sauki hanya berharap Amin mendapatkan tempat disisi Allah SWT. “Mudah-mudahan husnul khatimah,” ucap Shauki. (ver/edw)

Sumber: