Bangun Disepertiga Malam, Sholat Lalu Belajar
Kunci kesuksesan Nahal Rizaq meraih gelar Adhi Makayasa tahun 2016 tentu tidak jatuh dari langit. Tetapi itu semua diraihnya berkat kesadarannya dalam menimba ilmu disekolah. Sejak SD, Nahal ternyata menerapkan pola pembelajaran yang mungkin tidak dilakukan oleh rekan-rekan sebayanya. Terbukti, selain diterima di Akademi Kepolisian, Nahal juga lulus SNMPTN di Universitas Padjajaran Bandung. Laporan Idho Mai Saputra, KALIANDA RAHASIA kunci kesuksesan Nahal ini diungkapkan oleh kakak kandung Nahal Malka Prima S.IP. Kedekatan kakak beradik ini bisa dibilang paling intens dibandingkan dengan empat saudara kandung lainnya. Sebab, Nahal sudah tinggal satu kost dengan Malka saat mulai bersekolah di SMP Al-Kautsar Bandarlampung. Menurut Malka, adiknya yang pada saat itu berusia 12 tahun justru banyak memberikan pelajaran kepada dirinya. “Saya dan Nahal brjarak sekitar 7 tahun. Pada saat itu, Nahal ingin bersekolah dibandarlampung. Lalu, ayah kemudian menitipkannya kepada saya yang saat itu kuliah di FISIP Universitas Lampung,” terang Malka memulai pembicaraan. Soal prestasi yang ditorehkan Nahal selama menimba ilmu, Malka mengaku selalu dibuat haru. Betapa tidak, prestasi akademik Nahal tidak diragukan lagi dan selalu mendapat rangking sejak duduk di bangku SD. “Saya sering dibuatnya menangis karena Nahal selalu rangking di kelasnya. Padahal, kakak-kakak lainnya walaupun pintar tidak secerdas si bungsu ini,”imbuhnya. Yang menakjubkan, Nahal Rizaq tidak pernah membayar SPP karena prestasinya di kelas sejak duduk di bangku SMP. “Jadi, dia tidak pernah membebani keluarga untuk biaya sekolah. Seluruhnya beasiswa berkat kecerdasannya,” timpal alumni FISIP tahun 2010 ini. Kesadaran diri Nahal itu memang sudah ditunjukannya sejak di bangku sekolah. Sebab selama tinggal bersama dirinya Malka tidak pernah menyuruh adiknya untuk belajar. Bahkan saat melaksanakan ujian. Sebab, Nahal akan bangun di sepertiga malam untuk menjalankan Sholat malam dan dilanjutkan dengan belajar. “Pola pembelajarannya seperti ini telah diajarkan kepadanya sejak dia di sekolah dasar. Jadi, saya tidak heran ketika tinggal bersama saya, pola itu tetap diterapkannya. Artinya, kesadaran dan kedewasaannya sangat tinggi sejak dia kecil. Nahal bukan pribadi yang sempurna. Tetapi, dia bisa menutupi kelemahan itu dari ketidaksempurnaannya,” tambah Malka. Lulusan FISIP Unila ini menambahkan, prestasi lain yang dimiliki oleh adik kandungnya ini sangat banyak. Selain diterima di Akpol, pada saat yang bersamaan Nahal juga dinyatakan diterima diFakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung melalui jalur SNMPTN. Dari mulai pergaulan Nahal sehari-hari, Malka menilai adik bungsunya itu banyak sekali disenangi oleh orang lain. Baik itu teman sebayanya, bahkan orang yang lebih tua dan lebih muda darinya. Bahkan, orang-orang disekelilingnya dengan senang hati bergerak melakukan sesuatu hal dengan keinginan bersama. “Dengan sendirinya orang-orang di sekeliling dia itu nyaman dipimpin Nahal. Jadi, pemimpin itu apakah sudah ditakdirkan sejak lahir ataukan diciptakan dari sebuah proses pembelajaran dan pengalaman, saya sendiri tidak tahu jawabannya” ujar Malka yang masih penasaran soal pernyataannya, kemarin. Malka melanjutkan, Nahal termasuk orang yang tidak mau menyusahkan keluarga dan orang disekitarnya. Apabila ada kegiatan selama di Akademi Kepolisian (Akpol) yang membutuhkan biaya untuk keperluan pribadi, dia sangat berat hati meminta kepada keluarga khususnya kepadanya. “Di Akpol semua biaya pendidikan gratis. Tetapi, untuk kebutuhan pribadi apabila liburan atau sejenisnya dia meminta dengan rasa tidak enak. Setelah kita berikan, Nahal selalu berterimakasih dengan berlebihan. Pokoknya, Nahal orangnya sangat tahu diri,”lanjut dia. Sekarang ini, prestasi selama di Akpol juga cukup gemilang.Gelar Adhi Makayasa Tahun 2016 memang sangat pantas disandangnya. Sebab, dalam pendidikan terakhirnya Nahal berhasil meraih beberapa penghargaan. Diantaranya, Ati Tanggap Emas atau nilai sikap perilaku sejak tingkat pertama. Lalu Karya Tunggal Emas atau skripsi terbaik saat kelulusan. Nahal juga merupakan Kepala Senat Akpol pada Tahun 2015-2016. “Penilaian untuk meraih gelar Adhi Makayasa memang dilihat dari awal masuk pendidikan di Akpol. Saya mewakili seluruh keluarga sangat bersyukur, berkat perilakunya, kecerdasannya dan jiwa pemimpin yang ada didalam dirinya, dia bisa meraih gelar Adhi Makayasa Tahun 2016,” pungkasnya. (selesai)
Sumber: