Serahkan Semua Berkas Desa dan Randis, Dzikir Malam Sampai Ajal Menjemput

Serahkan Semua Berkas Desa dan Randis, Dzikir Malam Sampai Ajal Menjemput

Kepergian Kepala Desa Cintamulya, Kecamatan Candipuro Amin Ridho masih begitu membekas bagi Sekretaris Desa (Sekdes) Cintamulya Shauki. Bahkan dia nyaris tak percaya jika bos-nya telah tiada. Sebab dia merupakan orang terakhir menemani almarhum Amin Ridho sebelum beberapa jam kemudian meninggal. Laporan Veri Dial Ariyatama, CANDIPURO SUASANA duka masih menyelimuti kediaman almarhum Amin Ridho di Desa Cintamulya Kecamatan Candipuro. Hingga kini banyak yang tak percaya orang nomor satu di Cintamulya ini pergi begitu cepat. Salah satunya adalah Sekdes Cintamulya Shauki. Apalagi Shauki merupakan bawahan almarhum yang menemaninya mengobrol sebelum pada akhirnya dinyatakan meninggal sekitar pukul 02.00 WIB, Kamis (14/7) dinihari. Lantunan tahlil dan tahmid tak henti-henti dikumandangkan saat Radar Lamsel mengikuti prosesi pemakaman almarhum. Sosok yang low profile memang meninggalkan banyak kenangan bagi orang-orang terdekatnya. Sejauh ini tidak ada firasat mengenai kepergian almarhum. Namun Sekdes Shauki mengalami hal yang tak biasa bersama almarhum beberapa hari sampai menjelang bos-nya itu pergi. “Sebelum meninggal, saya sempat mengobrol dengan almarhum,” ujar Shauki kepada Radar Lamsel,” Jum’at (15/7) dikediamannya. Saat masih hidup Shauki tak mengira jika semua tindakan itu merupakan tanda-tanda yang ditunjukan sang Khalik mengenai kepergian almarhum. Bukan tanda-tanda dari fisik Amin Ridho, melainkan terlihat dari tingkah laku dan pembicaraan yang dilakukan oleh keduanya. Menurut Shauki tiga hari menjelang lebaran Amin Ridho tidak pernah luput menggelar dzikir malam hingga ajal menjemputnya. “Saya dan banyak orang tidak percaya, namun itulah adanya,” ujar dia. Sosok Amin sambung Shauki, memang terkenal pendiam. Namun pendiam bukan berarti tidak perduli terhadap masyarakatnya. Terakhir ia membagikan ratusan paket sembako untuk para jompo yang ada didesa tersebut. Shauki juga menceritakan selain dari tingkah lakunya yang tak seperti biasanya, almarhum juga kerap meminta bantuan kepada Shauki untuk memotret dirinya menggunakan baju kemeja putih. “Setiap kali meminta foto, ia menggunakan baju putih. Sebelumnya ia tidak pernah meminta difoto,” tuturnya. Tak hanya itu. Shauki juga mengungkapkan Amin Ridho memberikan semua berkas desa kepada dirinya. Termasuk kendaraan dinas Kades berupakan sepeda motor. “Entah ada maksud apa beliau memberikan semua berkas tersebut. Saat itu dia hanya berpesan jaga dengan baik. Saya tidak mengira itu merupakan malam terakhir baginya,” beber dia. Yang lebih membuat bulu kuduk Shauki merinding adalah mengenai dimana obrolannya bersama almarhum yang bercerita mengenai hari Kamis (14/7) itu merupakan hari dimana almarhum dilantik menjadi Kades. “Tak hanya itu, almarhum juga menunjukan foto pelantikannya kepada saya. Entah apa maksudnya saat itu saya tidak mengerti. Tetapi saat ini saya baru paham,” ungkap pria berkacamata ini. Sebelum pamit, usai mengobrol pada Rabu (13/7) malam, Shauki mengaku sempat mendengar suara terakhir yang dilontarkan almarhum kepada isteinya agar membangunkan dirinya pada pukul 02.00 WIB. Namun siapa disangka saat dibangunkan Amin sudah tiada. “Saya kaget dan shock mendapat kabar bahwa Amin Ridho meninggal pukul 02.00 WIB,” pungkas dia. Rasa kehilangan juga dirasakan oleh Kades Banyumas Kecamatan Candipuro Gunawan. Dia mengaku sangat kehilangan sosok sahabat sekaligus mitra kerja seperti almarhum. “Dimata teman-teman Kades, dia memang agak pendiam namun rasa peduli terhadap warganya patut dicontoh,” ujar Bendahara Apdesi Kecamatan Candipuro ini. Hal senada juga dikatakan Ketua Apdesi Kecamatan Candipuro, Sutanto. Ia mengatakan turut berdukacita atas meninggalnya rekan mereka sesama Kades. “Terakhir saya berjumpa dengan dia saat berada di Kantor Kecamatan,” ujar Kades Beringin Jaya ini. Terlepas dari kematian Amin Ridho, Sutanto menghaturkan do’a untuk rekan seperjuangannya tersebut agar dilapangkan kuburnya dan diterima amal ibadahnya. “ Kami selaku Anggota Apdesi sangat kehilangan sosok beliau,” tandasnya. (*)

Sumber: