Prakiraan Gelombang Capai 0,5 Meter

Prakiraan Gelombang Capai 0,5 Meter

KALIANDA - BMKG Lampung memberikan penjelasan mengenai kondisi laut yang sedang terjadi saat ini. Lembaga Pemerintah Nonkementerian Indonesia yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika ini menyatakan tidak ada peristiwa surut yang tiba-tiba. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto, S.Kom.,M.Si mengatakan bahwa fenonema laut yang beredar di media sosial bukanlah surut tiba-tiba. Tetapi yang mendasari fenomena tersebut adalah fenomena pasut (pasang-surut) biasa pada fase surut tersurut. \"Di mana saat ini juga bersamaan dengan fase pasang maksimum,\" ujarnya saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Selasa (7/12/2021). Lebih lanjut, Rudi mengatakan bahwa setiap bulan, laut biasanya mengalami periode pasang surut. Kebetulan untuk bulan ini, periode pasang terjadi bertepatan pada tanggal 7 dan 8 Desember 2021. Terkait informasi di dalam video yang menyebutkan laut surut, Rudi sudah mengonfirmasikan kebenarannya dengan Basarnas. \"Untuk kondisi kemarin malam (Senin), info dari rekan-rekan Basarnas tidak ada laut yang surut. Jadi info yang tersebar tidak benar,\" katanya. Rudi mengatakan wilayah perairan laut Kabupaten Lampung Selatan masuk ke bagian Teluk Lampung Bagian Selatan. Jika melihat grafik data, prakiraan gelombangnya termasuk rendah yakni hanya 0-0,5 meter. Meski demikian, masyarakat diminta tetap waspada. Senin (6/12/2021) malam lalu, Basarnas Lampung melakukan pemantauan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, dan Pelabuhan Kota Agung, Tanggamus. Sedangkan di daerah lain, Basarnas juga melakukan pemantauan dengan berkoordinasi pada potensi-potensi instansi di bidang SAR yang berada di wilayah perairan. \"Hasil pantauan Senin malam, laut memang pasang. Kira-kira di daerah Merak (Banten) tingginya 1 meter lebih dari kondisi normal. Tapi keseluruhan aman,\" ujar Humas Basarnas Lampung, Deni Kurniawan. Ferdi (33), warga Kalianda, mengatakan bahwa masyarakat yang tinggal di Lingkungan Karet tidak bersiaga lagi. Setelah kondisi air larut menyurut, warga langsung membuabrkan diri. Tetapi warga masih melihat kondisi yang akan terjadi. Bila laut pasang lagi, warga akan bersiaga. “Lihat situasi saja paling. Kalau angin kencang, air laut pasang, mungkin ronda lagi,” katanya. (rnd)

Sumber: