Lansia Tertimpa Rumah Roboh Tarik Simpati

Lansia Tertimpa Rumah Roboh Tarik Simpati

TANJUNG BINTANG – Bukan lagi jatuh tertimpa tangga. Saryiti, nenek berusia 87 tahun asal Desa Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang tertimpa puing-puing rumah bilik bambunya sendiri pada Sabtu (11/12) pekan lalu.   Sejak peristiwa itu menimpanya, Saryiti kini hanya terbaring lemah di kediaman anaknya yang tak begitu jauh dari rumahnya yang roboh. Meski begitu, kondisinya saat ini perlahan mulai pulih usai ditangani oleh Puskesmas Rawat Inap (PRI) Tanjung Bintang.   Musibah yang menimpa Saryiti menarik simpati dari sejumlah instansi. Seperti halnya anggota komisi IV DPRD Lampung Selatan fraksi PDIP Asmara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan dan Camat Tanjung Bintang, Hendry Hatta yang datang guna memastikan kondisi Saryiti sembari memberikan bantuan.   Asmara mengaku prihatin melihat musibah yang menimpa Saryiti. Bahkan kata dia, dalam waktu satu pekan ini ada juga musibah serupa yang menimpa salah satu warga Desa Budi Lestari, Kecamatan setempat.   \"Ya sangat memprihatinkan, berarti dalam waktu satu minggu ini ada dua kali peristiwa rumah roboh, yang satu lagi di Desa Budi Lestari,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel di Desa Serdang, Senin (13/12) kemarin.   Meski begitu, pihaknya bersyukur peristiwa semacam itu bisa segera ditangani dengan adanya koordinasi yang baik, mulai dari Pemerintah Desa, Kecamatan hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan.   \"Sudah saya sampaikan juga kepada Bupati (H. Nanang Ermanto) dan Alhamdulillah beliau langsung mengutus Badan Penanggulangan Bencana Lampung Selatan yang selalu siaga untuk masyarakat,\" Katanya.   \"Dan Alhamdulillah juga setiap adanya peristiwa-peristiwa bencana seperti ini Bupati kita cepat merespon dan berupaya membantu masyarakat yang tertimpa musibah ini, kita juga saling bahu-membahu membantu masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan,\" Pungkasnya.   Masih kata Asmara dirinya berharap, bantuan berupa sembako yang diberikan kepada Sayiti bisa bermanfaat. \"Harapannya bisa meringankan untuk korban yang tertimpa musibah,\" Imbuhnya.   Sementara itu, Sibun, menantu Sayiti menjelaskan, rumah bilik bambu berukuran 4x8 meter yang ditinggali Sayiti seorang diri roboh akibat diterpa angin kencang. Kemungkinan juga bangunan yang sudah termakan usia menjadi salah satu faktornya.   \"Kena angin, cuman anginnya ngerumpul gitu keatas, nabrak terus roboh. Posisinya didepan diruang tamu ketolong kursi, tertelungkup terus ketimpa kayu sininya (menunjuk bagian pinggang). Sudah berkali-kali ditawarin tinggal disini (kediaman Saibun) tapi nggak mau,\" Jelasnya.   Menurut Saibun, kondisi Saryiti kini mulai membaik setelah mendapat perawatan dari PRI Tanjung Bintang. Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh instansi yang telah membantu ibu mertuanya itu.   \"Sekarang kondisinya sudah mendingan, kemarin dibawa dan dirawat ke Puskesmas. Ya kami sebagai keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah atas perhatiannya,\" Tuturnya.(rif)        

Sumber: