Lakalantas Di Katibung Menurun Drastis
KATIBUNG – Angka kecelakaan lalulintas di jalan lintas sumatera (Jalinsum) di Kecamatan Katibung selama arus mudik dan arus balik angkutan lebaran tahun ini terbilang menurun jika dibandingkan tahun lalu. Penurunan itu berdasarkan laporan Kapolsek Katibung AKP. Marwan Khalid saat mengikuti rapat koordinasi (rakor) pemerintah kecamatan setempat, Selasa (19/7). Menurut Marwan Khalid, angka kecelakaan lalulintas selama angkutan lebaran tahun 2016 sebanyak lima kasus. Angka ini menurun drastis jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai puluhan kasus. Marwan Khalid mengatakan, pengamanan lalulintas dan petugas medis yang saling bekerjasama merupakan kunci untuk menekan angka kematian akibat lakalantas. “Dari lima kasus tersebut dua diantaranya memakan korban meninggal dunia,” kata dia kepada Radar Lamsel. Marwan menjelaskan, kerjasama yang baik dinilai sangat berperan penting untuk menekan angka kematian akibat lakalantas tersebut. Pasalnya, jika dibandingkan dengan tahun lalu ada puluhan kasus lakalantas yang terjadi di Jalinsum wilayah Katibung. “Tahun lalu, tercatat puluhan kasus kecelakaan saat arus mudik dan arus balik,” ungkapnya. Untuk wilayah yang dilalui oleh pengendara, sambung dia, itu meliputi Desa Tanjungan, Desa Tarahan, Desa Tanjungratu, Desa Tarahan hingga Desa Rangai Tritunggal. “Seluruh anggota medis dan pihak kepolisian berada diposko yang sudah disediakan, guna memberikan rasa aman dan nyaman,” katanya lagi. Lebih lanjut Marwan mengatakan, menurunnya angka lakalantas yang terjadi di Katibung, juga diikuti dengan menurunnya tindak kejahatan yang terjadi diwilayah tersebut. Pasalnya kejadian penjambretan dan pembegalan kerap terjadi di seputaran Jalinsum. “Untuk kasus kriminal yang terjadi dijalanan selama arus mudik dan arus balik itu tidak ada,” imbuhnya. Hal senada juga diamini oleh Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Katibung Jamal. Jamal mengatakan, total dari lima kecelakaan tersebut memakan dua korban. Korban bisa saja bertambah jika pelayanan medis tidak cepat dilakukan oleh petugas. “Instruksi dari Dinkes Lamsel, untuk menempatkan petugas medis selama 24 jam merupakan kera tim yang patut diapresiasi,” ujarnya. Selain melaporkan hasil kerja selama satu bulan tersebut pihak Puskesmas juga meminta dukungan dari seluruh warga Katibung, mulai dari Uspika Kecamatan hingga aparatur desa yang hadir untuk sama-sama memberikan masukan terhadap kinerja Puskesmas. “Untuk mencapai akreditasi, agar pelayanan kesehatan di Katibung bisa lebih ditingkatkan. Hal ini tidak akan terwujud tanpa kerjasama yang baik dari semua pihak,” pungkasnya. (ver)
Sumber: