Joni Diduga Meninggal Karena Paru-paru

Joni Diduga Meninggal Karena Paru-paru

Hasil Autopsi Tunggu 2 Pekan

  PENENGAHAN - Hasil autopsi warga Desa Penengahan yang ditemukan meninggal di sungai yang terletak di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, baru keluar setelah 2 pekan kemudian. Sementara, kepolisian menduga kalau Joni meninggal karena mengalami sakit di bagian organ tubuh. Kapolsek Penengahan, Iptu. Setio Budi Howo, S.H. mengungkapkan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Joni. Dugaan sakit itu didasari karena sebelum-sebelumnya, sudah ada tanda-tanda kalau Joni mengalami sakit di paru-parunya. Pria yang menjadi banpol (bantuan polisi) di Polsek Penengahan itu pernah beberapa kali mengeluh sakit. Budi mengatakan kalau Joni juga pernah berobat. Besar kemungkinan, ketika mengendarai sepeda motor, Joni mengalami sakit kemudian terjatuh di sungai dan pingsan. “Lalu mengalami gagal nafas karena saluran pernafasan kemasukan air pada saat pingsan,” ujarnya kepada Radar Lamsel, Minggu (19/12/2021). Sekretaris Desa Penengahan, Firdaus, S.Sos mengatakan dugaan meninggalnya Joni dikarenakan sakit. Namun secara lisan, menurut dokter yang melakukan autopsi mengamini meninggalnya Joni karena  penyakit paru-paru dan jantung. Saat terjatuh ke sungai, kemungkinan tak sadarkan diri. “Saat pingsan, air masuk ke mulut dan hidung yang menyebabkan pernafasan tersumbat. Itu info yang kami dapat,” katanya. Setelah selesai diautopsi, jenazah Joni langsung dibawa pulang ke kediamannya. Jasadnya dimakamkan sekitar pukul 20.30 WIB, Sabtu (18/12/2021) malam. Pemakaman Joni turut dihadiri oleh Kapolsek Penengahan, dan jajaran, perangkat desa, warga, serta keluarga. (rnd)

Sumber: