Rawan Kecelakaan, Bertahun-tahun Gorong-gorong Dibiarkan Berlubang
CANDIPURO – Sudah bertahun-tahun gorong-gorong amblas dan berlubang menganga di Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro namun belum mendapat perbaikan dari pemerintah. Keadaan ini membuat para pengguna jalan harus extra hati-hati karena lubang berkedalaman 1 meter itu sangat mengancam keselamatan. Pantauan Radar Lamsel kemarin, jalan yang merupakan jalan Provinsi itu memang terlihat lubang yang sudah lama tidak diperbaiki. Karena sudah lama tidak diperbaiki lubang tersebut ditumbuhi pohon chery. Gunarso (35) warga setempat mengatakan, kerusakan pada gorong-gorong tersebut sudah sejak lama terjadi. Namun perbaikan tak kunjung dilakukan oleh pihak terkait. “Lubang itu sudah ada sejak enam tahun lalu,” kata dia kepada Radar Lamsel, Rabu (20/7) kemarin. Hal ini dikhawatirkan akan mencelakai para pengguna jalan yang hendak melintas, karena posisi gorong-gorong tersebut diapit oleh dua tikungan. “Jika pengendara tidak berhati-hati bisa fatal akibatnya. Dari arah depan dan belakang merupakan jalan yang menikung,” ujar dia. Lebih lanjut Gunarso membeberkan, dilokasi tersebut sering terjadi kecelakaan karena hampir separuh lubang memakan badan jalan. “Sering terjadi kecelakaan, beruntung selama ini tidak pernah ada korban jiwa. Sebelum ada korban jiwa sebaiknya cepat diperbaiki,” imbuhnya. Hal senada juga dikatakan Jumiran (30). Warga Desa Sidoasri ini mengharapkan pihak terkait segera memperbaiki jalan tersebut. Pasalnya, dijalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lamsel dan Lamtim ini sudah puluhan tahun tidak tersentuh perbaikan. “Puluhan tahun kami menikmati jalan berlubang,” ujarnya. Terpisah Kepala Desa Sidoasri Syamsul, membenarkan jika dibeberapa titik jalan provinsi yang melewati wilayahnya mengalami kerusakan parah. “Ada lima titik kerusakan terparah yang berada di Desa Sidoasri,” ungkapnya. Syamsul menjelaskan dari lima titik tersebut tiga diantaranya merupakan gorong-gorong, salah satunya yang dikeluhkan oleh warganya tersebut. “Sudah bertahun-tahun, pihak desa pernah melaporkan kerusakan tersebut ke dinas terkait. Namun belum ada tanggapan hingga kini,” pungkasnya. (ver)
Sumber: