Tepis Keluhan, Buka Lapangan Pekerjaan
PALAS – Keluhan masyarakat Dusun 02, Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas terkait aktivitas pabrik beras ditampik oleh pemilik abrik, Hipni. Hipni menjelaskan, kebocoran debu hasil pemolesan beras yang terjadi selama beberapa hari belakangan disebabkan jebolnya dinding penampungan bekatul. “Kebocoran yang terjadi belakangan, bukan faktor kesengajaan. Tapi disebabkan oleh dinding penampung debu hasil gilingan yang jebol,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (3/1/2021). Eks wakil rakyat kabupaten ini menuturkan, pihaknya masih melakukan perbaikan ruang penampung debu hasil penggilingan tersebut. “Saat ini masih kita perbaiki. Agar debu tidak bocor lagi,” sambungnya. Pengusaha asal Palas Pasemah ini juga tak menampik, mesin penggiling beras memang menimbulkan suara bising. Hanya saja, kata Hipni, mesin tak pernah beroprasi hingga larut malam, seperti yang dekeluhkan masyarakat sebelumnya. “Memang suara mesin tak bisa dihindari. Namun mesin tak pernah beroprasi hingga larut malam. Dibawah jam 9 malam mesin sudah dimatikan, tidak produksi lagi. Termasuk pada saat loading muat beras, tidak ada mobil truk yang sampai mengganggu lalu lintas. Termasuk limbah cair juga tak ada,” ungkapnya. Hipni juga mengaku, pabrik tersebut juga telah memiliki izin sejak tahun 2016. Berdirinya pabrik beras ini juga untuk membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Desa Palas Pasemah. “Pabrik ini untuk membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat palas, menyerap tenaga kerja masyarakat lokal. Izin sudah ada, juga selalu diperpanjang,”sambungnya. Sementara itu Kepala Desa Palas Pasemah, Evan Rastriandana, tak banyak berkomentar terkait keluhan masyarakat yang sempat muncul beberapa hari belakangan. Termasuk masalah perizinan pabrik beras tersebut. “Kalau untuk masalah perizinan itukan ada AMDALnya (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup), ada yang lebih berwenang,” pungkasnya. (vid)
Sumber: