Hadapi Persaingan MEA, Perkerja Harus Punya Sertifikat
CANDIPURO – Tantangan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah ada di depan mata. Untuk menghadapi tantangan itu, pelaku ekonomi harus memiliki mental dan keterampilan yang baik agar mampu bersaing di tingkat Asean. Untuk memberikan bekal keterampilan khusus, Dinas Bina Marga Provinsi Lampung memberikan pelatihan bagi pekerja bangunan yang ada di Desa Sidoasri, Kecamatan Candipuro, Rabu (20/7) kemarin. Tak kurang dari 50 peserta mengikuti pelatihan nasional yang dinaungi oleh Kementrian PU dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tersebut. Dari 50 orang itu, sekitar 25 orang merupakan pengrajin kayu dan 25 orang lainnya merupakan pekerja bangunan diwilayah setempat. Staff Bidang Bina Jasa Konstruksi, Dinas Bina Marga Provinsi Lampung Sudi Hartono mengatakan, pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia dalam mengarungi era MEA. “Di era MEA, persaingan juga terjadi di bidang tenaga kerja,” ujar dia kepada Radar Lamsel. Selalin memberikan materi kepada para peserta, kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan pemahaman dari para peserta. Kerena sejauh ini tenaga kerja Indonesia (TKI) masih kalah bersaing dengan tenaga kerja negara Asean lainnya. “Di luar negeri pekerja bangunan harus memiliki sertifikat keahlian,” ungkapnya. Untuk itu, sambung Sudi Hartono, pelatihan ini harus dimanfaatkan oleh peserta agar para tenaga kerja tidak hanya memiliki keterampilan namun memiliki bukti berupa sertifikat keahlian (SK). Lebih lanjut ia menerangkan, kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari kedapan dan akan dilanjutkan dengan uji kopetensi kepada seluruh peserta. “Jika lulus uji kopetensi, para pekerja bangunan tersebut akan mendapatkan SK,” katanya lagi. SK merupakan syarat mutlak bagi para pekerja bidang konstruksi dan bangunan karena apabila tidak memiliki SK tenaga kerja Indonesia akan kesulitan bersaing di era MEA. “Pemerintah tidak menutup mata akan hal ini, untuk itulah pelatihan seperti ini gencar dilakukan,” beber dia. Di Provinsi Lampung, sambungnya, hanya ada beberapa Kabupaten/Kota yang mendapatkan program pelatihan ini. Diantara Kota Metro, Pringsewu, Kabupaten Lamsel dan Kabupaten Tanggamus. “Hanya di empat kabupaten yang mendapat pelatihan tersebut,” imbuhnya. Sementara itu Kepala Desa Sidoasri Syamsul mengapresiasi kegiatan yang dipusatkan di desanya tersebut. Pasalnya, untuk wilayah Lamsel, hanya Sidoasri yang mendapatkan pelatihan dari Dinas Bina Marga. “Ini sebuah kesempatan bagi para pekerja bangunan untuk lebih meningkatkan kualitas, baik dari segi keterampilan dan pengetahuan,” ujarnya. Syamsul mengungkapkan keinginannya untuk mendukung segala bentuk program yang bertujuan membina masyarakat yang ada di desa-desa. “Pembinaan seperti ini sangat penting, agar masyarakat tidak ketinggalan. Apalagi kalah bersaing di era MEA,” pungkasnya. (ver)
Sumber: