CBD Tak Jelas, Petani Gigit Jari
KALIANDA – Para petani yang menjadi korban banjir di Kabupaten Lampung Selatan harus lebih bersabar. Pasalnya, sampai saat ini bantuan cadangan benih daerah (CBD) dari Provinsi Lampung untuk 153 hektare tanaman padi belum terealisasi. Padahal, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Lamsel telah mengajukan bantuan CBD tersebut ke Pemprov Lampung. Namun sayang, sampai sekarang belum ada kabar kapan CBD akan diterima. Kepala DTPHP Kabupaten Lamsel, Bibit Purwanto, SP mengatakan, pengajuan bantuan CBD ke Provinsi Lampung kini sudah diprioritaskan oleh Dinas Pertanian Provinsi Lampung. Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan bantuan bibit itu akan diterima oleh Pemkab Lamsel. “Ya benar. Sampai saat ini belum ada realisasinya (CBD’red). Jadi, kapan bantuan CBD tersebut turun, kami juga belum tahu,” ungkap Bibit kepada awak media, Jum’at (14/1) pekan lalu. Namun demikian, pihaknya memastikan kondisi lahan persawahan yang sempat terendam banjir beberapa waktu lalu kini sudah mulai surut. Namun, memang ada lahan sawah yang berada di dataran rendah masih tergenang. “Mudah-mudahan air hujan pada lahan sawah yang sempat terkena banjir bisa segera kering dan digarap lagi oleh pemiliknya sambil menunggu bantuan datang,” imbuhnya. Seperti diketahui, seluas 153 hektare tanaman padi gagal tanam akibat terendam banjir di Lamsel, belum lama ini. Tanaman padi yang gagal tanam perinciannya tanaman padi di Desa Way Gelam, Kecamatan Candipuro seluas 133 hektare dan tanaman padi di Desa Pulaujaya, Kecamatan Palas seluas 20 hektare dengan umur tanaman 1 -15 hari setelah tanam. (idh)
Sumber: