Serius Kaderisasi, Jalan Petani Tolong Dibenahi!

Serius Kaderisasi, Jalan Petani Tolong Dibenahi!

CANDIPURO – Sinyal positif ditunjukan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan ihwal kaderisasi petani yang hendak disematkan pada generasi millenial. Problemnya, apa iya para millenial tertarik terjun ke sawah jika harus melalui jalan yang lebih mirip dengan kubangan kerbau. Saban hari petani Desa Rawa Selapan Kecamatan Candipuro merasakan kesulitan ini. Sebab jalan menuju sawah mereka seperti lumpur hidup yang siap menyulitkan siapapun. Buruknya jalan usaha pertanian dua pekan belakangan menuai banyak keluhan. Akibat guyuran hujan yang terus menerus membuat jalan utama pertanian warga tersebut berubah bak kubangan. Sehingga menghambat mobilisasi pertanian warga pada musim tanam saat ini. Jafar (46) salah satu petani menceritakan, kerusakan jalan usaha tani sudah dirasakan petani selama belasan tahun terakhir. Di era 80han jalan tersebut memang sempat mendapat pembangunan pada proyek rawa seragi. “Tahun 87 jalan tanggul ini sempat diaspal, tapi hanya dinikmati petani hanya selama 10 tahun, setelah ini enggak ada pembangunan lagi sampai sekarang,” kata Jafar memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Sabtu (22/1) kemarin. Kepala Dusun II ini menjelaskan, selama dua pekan belakangan jalan utama pertanian warganya ini kini telag berubah bak kubangan lumpur sehingga menyulitkan petani untuk mengangkut bibi padi. “Kalau melihat kondisinya sekarang. Jangankan mau mengangkut bibit padi, kita mau lihat sawah saja sudah. Karena jalannya sangat sulit dilintasi motor, lumpurnya dalam,” ucapnya. Akibat kerusakan jalan tersebut, pada musim taman saat ini  petani terpaksa mengeluarkan biaya yang lebih besar. Untuk mengangkut sekarung benih padi petani harus mengeluarkan biaya Rp 50 perkarung yang hanya berjarak 1,5 kilometer. “Yang bisa lewat cuma motor manol, sementara petani enggak semua punya. Jadi harus pakai jasa motor manol, itupun mahal untuk antar ke wilah BK 7 yang cuma 1,5 kilometer ongkosnya Rp 50 ribu perkarung, petani bisa keluar uang Rp 300 ribu kalau punya satu hektar lahan,” ucapnya. Sementara itu Kepala Desa Rawa Selapan, Bagus Adi Pamungkas juga mengamini buruknya kondisi jalan pertanian tersebut kini tengah menjadi keluhan masyarakatnya. Bagus juga mengharapkan kerusakan jalan tersebut, menjadi perhatian pemerintah apalagi jalan tersebut merupakan jalan utama masyarakat di desanya yang sebagian besar sebagai petani. “Kalau melihat kondisi jalan saat ini kasihan melihat petani kita. Harapan kami keluhan masyarakat ini bisa jadi perhatian pemerintah. Apalagi jalan ini sebagai jalan vital, enggak hanya petani desa kita saja yang lewat,” harapnya. Mereka berharap agar keluhan macam ini tak hanya didengar namun lebih dari itu Dinas PUPR maupun DTPHP Lamsel dapat bertindak mencari solusi agar upaya-upaya mengangkat pamor pertanian di Lampung Selatan tak bertepuk sebelah tangan karena infrastruktur yang buruk. Diketahui, Bupati Lampung Selatan (Lamsel), H. Nanang Ermanto membuat Inovasi Terbaru pada bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Ya, orang nomor satu di khagom Mufakat ini akan menjadikan sebagian anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi Petani Millenial. Hal tersebut diungkapkan Nanang Ermanto, saat menerima audiensi dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian RI di Rumah Dinas Bupati, Jum’at (21/1/2022). Menurut Nanang, bidang pertanian sangat penting untuk mensejahterakan masyarakat. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, hal ini akan berdampak pada ketahanan pangan suatu daerah. “Petani Millenial ini sangat penting. Nanti, beberapa anggota Satpol PP akan kami jadikan sebagai Petani Millenial,” Ujar Nanang. Untuk mewujudkan hal tersebut, sambung Nanang, pihaknya meminta Kepala Dinas Pertanian Lamsel untuk berkoordinasi dengan kepala OPD lain untuk mewujudkan Petani Millenial. “Saya harap seluruh OPD terkait bisa berkolaborasi. Ini harus jadi, karena ini sebuah inovasi yang bagus. Kalau TNI saja bisa diberikan pelatihan tentang pertanian, Pol PP Lamsel juga harus bisa,” Katanya. Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Prof.Dedi Nursyamsi menyambut baik Inovasi yang akan diprogramkan oleh Bupati Lamsel. Sebab, saat ini, para petani paling banyak didominasi oleh orangtua, sehingga kaum millenial sangat sedikit. Jika hal ini dibiarkan terus-menerus, petani di Indonesia akan hilang. “Saya sangat setuju dengan Inovasi Bupati Lamsel, Pak Nanang Ermanto yang akan menjadikan sebagian anggota Satpol PP menjadi Petani Millenial. Ini sangat baik untuk kemajuan petani Indonesia. Kami siap memberikan pelatihan kepada petani millenial di Lamsel,” Katanya. (vid)

Sumber: