Pengamat Sarankan Pemanfaatan Teknologi Pertanian

Pengamat Sarankan Pemanfaatan Teknologi Pertanian

Ekonomi Provinsi Lampung triwulan IV-2021 terhadap triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar 6,37 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha yang mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 22,68 persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Lampung, hal itu disebabkan oleh penurunan produksi komoditas pertanian terutama tanaman pangan, perkebunan semusim, serta kehutanan dan penebangan kayu. Menurut pengamat ekonomi dan bisnis Lampung Syahril Daud menjelaskan, ekonomi Lampung sangat terpengaruh dengan sektor agribisnis, yakni pertanian, perkebunan, dan olahan hasilnya. Jika sektor tersebut mengalami penurunan, otomatis ekspor devisa mengalami penurunan. \"Memang rata-rata saat ini kondisinya sedang masa pertumbuhan, sektor tersebut sebagian besar belum banyak memproduksi seperti sawit, karet memang kondisinya produksi maksimal,\" ungkapnya, Kamis (10/2). Namun, lanjutnya, sekitar di bulan Juni atau Juli sudah mulai berproduksi mulai dari kopi, sawit dan lainnya. Sehingga ekonomi Lampung di triwulan tersebut akan menunjukkan hasil yang maksimal juga. \"Memang rata-rata kalau di sektor pertanian, di saat kondisi ini, ekonomi Lampung mengalami fluktuatif. Karena sangat tergantung dengan alam, musim tanam sampai musim produksi,\" imbuhnya. Daud menuturkan, saat ini banyak teknologi yang bisa dimanfaatkan di bidang sektor pertanian itu, sehingga pelaku agribisnis tidak tergantung dengan alam. \"Teknologi sudah baik, harapan kita pelaku agribisnis jangan terpaku pada alam, harus ada inovasi untuk mengimbangi itu. Misal, kurang air ada hidroponik, intinya itu di dalam pertanian secara produksi tidak berhenti atau tidak menurun, ada solusi lain untuk menyiasati itu,\" jelasnya. Hal yang sama juga dikatakan pengamat ekonomi Lampung Asrian Hendi Caya, hal tersebut dikarenakan struktur ekonomi Lampung yang masih dominan dipengaruhi sektor pertanian. \"Sehingga ada siklus musIlustrasiiman. Malah biasanya di triwulan 4 itu minus 8. Nah, ini terlihat dari sektor pertanian triwulan 4 yang tumbuh minus 22. Karena kita dominan tanaman pangan dan hortikultura, yang siklus musiman. Sehingga saat bukan masa produksi, ekonomi akan mengalami penurunan,\" pungkasnya. (rur/rnn)

Sumber: