Sudah Tanam Tiga Kali, Petani Terus Dibayangi Banjir

Sudah Tanam Tiga Kali, Petani Terus Dibayangi Banjir

PALAS – Sampai saat ini petani di sejumlah desa wilayah Palas masih dihantui rasa was-was dengan ancaman banjir. Akibat hantaman banjir selama satu bulan terakhir petani telah melakukan tanam ulang sebanyak tiga kali. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Desa Bali Agung, Dewo Aji Sastrawan menuturkan, sampai saat ini rasa was-was dengan ancaman banjir masih menghinggapi petani di desanya. “Walaupun banjir sudah surut tapi petani sekarang masih was-was dengan ancaman banjir. Tapi petani juga mau gak mau harus tanam ulang,” kata Dewo memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (14/2) kemarin. Dewo menuturkan, banjir yang melanda sejak akhir Desember hingga awal Februari lalu telah menyebabkan 150 hektar tanaman padi mengalami puso atau gagal panen. Terakhir pada awal Februari tanaman padi yang mengalami puso sebanyak 60 hektar. “Periode awal puso 40 hektar, kemudia yang ke dua 50 hektar, dan yang ke tiga di Februari ini ada 60 hektar. Sekarang petani sudah tanam ulang yang ke tiga kalinya,” ucap Dewo. Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Gapoktan Bina Tani Mandiri, Desa Tanjung Jaya, Darsudin. Dari 105 hektar tanaman padi yang terendam banjir terdapat 15 hektar yang mengalami gagal panen. Upaya tanam ulang yang dilakukan petani juga bak buah simalakama. Ditaman terancam banjir, sementara jika ditunda rentan dengan serangan hama. “Ya terpaksa harus tanam walaupun resikonya terendam banjir. Kalau ditunda hingga curah hujan menurun tanaman padi lebih beresiko serangan hama karena tanam tidak serentak,” sambungnya. Pada awal Februari lalu jumlah tanaman padi yang terendam banjir mencapai 430 hektar yang tersebar di tujuh desa yakni, Desa Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bali Agung, Bumi Asih, Bumi Daya, Bumi Restu, dan Desa Pulau Jaya. Sementara itu Kepala Unit Pelakasan Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan sampai saat ini belum membeberkan berapa luas hamparan tanaman padi yang mengalami gagal panen akibat banjir yang terjadi pada awal Februari lalu itu. “Sudah didata oleh PPL, tapi saya belum lihat berapa luas tanaman padi yang puso. Datanya masih dikompute kantor, softcopynya juga belum ada,”pungkasnya. (vid)

Sumber: