Dua Bulan PHO, Jalan Rp 1 M Sudah Rusak

Dua Bulan PHO, Jalan Rp 1 M Sudah Rusak

MERBAU MATARAM - Buruknya kualitas peningkatan ruas jalan Sukanegara - Merbau Mataram tahap dua, dengan Nomor Kontrak 009/KTR/DPUPR-BM.I.PJJ/APBD/LS/2021 di Desa Merbau Mataram, Kecamatan Merbau Mataram patut dipertanyakan. Pasalnya, belum genap dua bulan serah terima sementara pekerjaan (PHO), pembangunan menelan anggaran sebesar Rp 1.062.051.241,49 itu sudah mengalami kerusakan di beberapa titik. Salah satu warga kebetulan melintas, Sumar(45) mengeluhkan buruknya kualitas jalan tersebut. Padahal menurutnya, masyarakat sekitar begitu mengharapkan kualitas yang baik setelah bertahun-tahun menunggu jalan itu dibangun. \"Kita bersyukur jalan ini bisa dibangu, tapi ya coba kualitasnya diperhatikan, masa iya baru sekitar dua tiga bulan sudah rusak dan amblas kaya gini,\" Keluhnya kepada Radar Lamsel di Merbau Mataram, Selasa (15/2) kemarin. Disisi lain, warga setempat Firdaus(48) mengklaim bahwa pengerjaan pada jalan itu memang tak maksimal. Buktinya, pemasangan hotmix pada ruas jalan tersebut dikerjakan pada saat malam hari, sehingga berakibat pada kualitasnya yang buruk. \"Lapen nya dalam kondisi rusak langsung digelar hotmix tanpa diperbaiki dulu, hanya saja yang berlubang ditambal, itu juga gelar hotmixnya waktu malem-malem abis hujan dan posisinya juga masih gerimis. Seharusnya itu dikerjakan waktu cuaca panas, jadi aspalnya bisa betul-betul merekat,\" Jelasnya. Disisi lain, Kepala UPT PU-PR Kecamatan Merbau Mataram, Mahpudin menjelaskan, kerusakan pada jalan tersebut masih dalam tanggung jawab pihak rekanan. Sebab, selama masa perawatan, terhitung dari bulan Desember 2021 sampai Juni 2022 merupakan tanggung jawab pihak rekanan. \"Ya coba nanti saya koordinasi dengan pihak PPK nya. Mudah-mudahan ada penanganan dalam waktu dekat. Karena yang jelas selama enam bulan masih perawatan dari pihak rekanan itu, masih tanggung jawab pemborong,\" Kata dia. Kemungkinan imbuh dia, kerusakan pada ruas jalan tersebut diakibatkan oleh pemasangan pondasi lapen yang kurang padat. Sehingga, aspal yang baru berusia seumur jagung itu sudah mulai amblas dan mengalami kerusakan dibeberapa titik. \"Cuman kalau dia pemadatan nya kurang, ketika perkerasan di bagian atasnya otomatis ya goyang lagi dia, karena kuncinya semua pembangunan ya ada pada pondasinya (lapen) itu bang,\" Paparnya. \"Yang jelas timbunannya lubang-lubangnya kurang padat. Pastikan awalnya berlubang-lubang kan itu, kalau diratakan kan otomatis ditimbun itu, jadi mungkin pemadatan nya yang kurang maksimal. Itu aja si, permasalahannya disitu,\" Imbuhnya. (rif)

Sumber: