Operasi Pasar Belum Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Operasi Pasar Belum Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

CANDIPURO - Upaya Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menggelar operasi pasar murah minyak goreng di sejumlah titik nampaknya belum memenuhi harapan semua masyarakat kecil. Minimnya kouta minyak goreng yang dijual menjadi alasan utama, hingga  membuat masyarakat kecewa lantaran tak kebagian minyak goreng yang di jual seharga Rp 13.500 per liter itu. Operasi pasara minyak goreng murah yang digelar bersamaan dengan kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan (Musrenbangcam) ini juga rentan tak tepat sasaran. Bahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut dalam kegiatan Musrembangcam itu ambil kesempatan untuk membeli minyak goreng untuk masyarakat kecil itu. Kadek (32) salah satu warga Desa Sinar Pasemah mengaku kecewa lantaran kebagian minyak goreng murah yang dijual oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Selatan di Musrenbangcam Kecamatan Candipuro, Selasa (15/2) kemarin. \"Ya kecewa, Mas. Jauh-jauh datang gendong anak tapi sampai lokasi gak kebagian minyak karen kuponnya sudah habis,\" kata Kadek kepada Radar Lamsel, di Desa Sinar Pasemah. Kadek menuturkan, di tengah kelangkaan saat ini, kuota minyak goreng yang disediakan oleh Disperindag tentu saja masih jauh untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan menurut ibu rumahtangga ini, pemerintah seharusnya menyesuaikan kuota minyak goreng yang akan dijual dengan jumlah masyarakat. \"Harusnya jumlah masyarakatnya dihitung dulu baru disesuaikan dengan jumlah minyak gorengnya. Supaya seimbang gitu loh, masyarakat sekarang lagi susah cari minyak goreng karena langka,\" sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh Rina (42) Warga Desa Karang Pucung, Kecamatan Way Sulan. Ia tak kebagian minyak goreng lantaran ketinggalan antrean karena tak mendapat sosialisasi bakal ada pasar murah minyak goreng. \"Saya baru dateng, telat. Karena sebelumnya enggak ada sosialisasi gak ada pemberitahuan,\" sambungnya. Rina juga mengaku, sepakan terakhir minyak goreng di wilayahnya selain langka juga mahal. Ia mengharapkan pemerintah bisa kembali menurunkan harga minyak goreng seperti semula. \"Harga di pasar mahal Rp 18.000  per liter susah juga nyarinya. Harapan masyarakat pemerintah bisa menurunkan lagi harga minyak supaya enggak susah dan tenang cari minyak goreng,\" sambungnya. Sementara itu Kepala Dinas Disperindag Lampung Selatan Injti Indriati menjelaskan, akan digelar di tujuh kecamatan.  Saat ini pihaknya hanya bisa menyediakan 500 liter, namun operasi pasar ini juga akan terus digelar secara bergulir. \"Kendalanya, kita juga harus mematuhi prokes. Tapi operasi pasar ini akan terus kita gelar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,\" kata Injti. Camat Candipuro Solatan mengatakan, selain menggelar operasi pasar minyak goreng murah untuk masyarakat. Dalam kegiatan Musrebangcam itu, juga meyediakan pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan hewan, serta pelayanan pajak. \"Alhamdulillah pemaparan rencana pembangunan kita di tahun ini disambut banyak antusias masyarakat, sebab kita juga menggelar beragam pelayanan. Sedangkan untuk kucuran anggaran pembanguan Candipuro mendapat Rp 25 Milyar,\" Pungkasnya. (vid)

Sumber: